(www.radarsorong.com, 14-04-2008)
SORONG– Walau tidak masuk dalam kawasan konservasi, tambang Nikel yang dilakukan PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran Distrik Waigeo Utara Kabupaten Raja Ampat potensial menimbulkan kerusakan terumbu karang di sekitar pulau tersebut.
Irman Meilandi, aktifis lingkungan hidup yang bergabung dalam LSM Conservation International (CI) mengemukakan Pulau Manuran memang tidak masuk kawasan konservasi namun bukan berarti eskploitasi tambang nikel di Manuran tidak berpengaruh pada lingkungan. “Manuran itu pulau kecil, kalau itu dibongkar, betul-betul harus penanganannya terhadap sedimentasi harus ekstra besar. Jadi jangan karena dia kecil dan tidak masuk kawasan konservasi baru dia bilang tidak pengaruh pada lingkungan. Kalau dia bilang itu aman, meyakinkan bahwa biota laut aman, itu bohong besar itu. Bagaimana biota laut aman wong disitu aja keruh begitu,”ujar Irman Meilandi baru-baru ini kepada Radar Sorong via telepon seluler Waisai-Sorong.
Dikatakan, pihaknya ada bukti-bukti berupa foto akan kawasan perairan di sekitar Manuran maupun Warwanai yang menunjukkan adanya pengaruh tambang Nikel bagi perairan di sekitar lokasi tambang tersebut.
Erosi akibat tambang nikel yang bila hujan datang maka pastinya bermuara ke laut, partikel-partikel tanah akan terbawa dengan cepat menuju ke laut mengingat penghalang alami sudah tidak ada akibat dibongkar untuk tambang. Memang upaya perusahaan meminimalkan dampak erosi dengan menggunakan sistim traffing dan membuat kolam penampung erosi di bagian bawah pulau dan sudah merupakan upaya yang cukup bagus. Namun bila hujan deras melanda kawasan pulau maka diperkirakan sistim traffing dan kolam pengendapan tidak akan mampu mencegah mengalirnya air dengan membawa partikel-partikel tanah ke laut. Akibatnya jelas, air yang mengandung partikel tanah dari darat juga bisa memperkeruh laut disekitar kawasan tambang tersebut. Untuk itulah jika hal tersebut terjadi maka secara otomatis biota laut disekitar kawasan perairan tersebut akan terpengaruh.
“Kalau itu lihat sendiri-lah, kita ada foto-fotonya itu, dari Manuran, dari Warwanai ada,”tegas Irman Meilandi yang dikenal dekat dengan kalangan pers ini.(ian)