(www.radartimika.com,23-05-2008)
TIMIKA- Distrik Jila ternyata bukan hanya kaya akan emas dan tembaga. Hal ini terlihat dari hasil analisis batuan permukaan menjelang eksplorasi tahap empat PT Amole Mineral, dimana diketahui di sepanjang sungai Jila memiliki kandungan Nikel yang cukup besar.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Mimika Oktovianus Kambu SH yang ditemui Radar Timika, Kamis (23/5), di ruang kerjanya menjelaskan, sejak tiga bulan lalu, PT Amole Mineral melengkapi persiapan eksplorasi tahap empat.
"Hasil penelitian batuan permukaan Distrik Jila memiliki kandungan emas, tembaga dan juga nikel. Tapi untuk mengetahui jumlah deposit bahan tambang itu perlu dilakukan eskplorasi berupa drilling (pengeboran). Sekarang ini lagi persiapan pengeboran tahap empat," ungkap Kambu.
Dan untuk menunjang kegiatan itu ujarnya, perusahaan tambang tersebut saat ini telah mendatangkan satu unit helicopter. "Saat ini, Helicopter tersebut berpangkalan di Kampung Karang Senang, Distrik Kuala Kencana." Selain itu juga dijelaskan, PT Kogeb's Krisnian Berkati (KKB) yang mengantongi Kuasa Pertambangan (KP) melalui PT Amole Mineral juga sudah membangun camp di salah satu titik sungai Hoya. "Sementara proses pengangkutan material masih dilakukan hingga saat ini. Kami juga tengah menggelar pertemuan dengan pimpinan PT Amole Mineral. Salah satu masalah yang mau dibicarakan mengenai penggunaan landasan helipad," ujarnya.
Pertemuan ini digelar karena Distamben mengeluarkan ijin lokasi di SP III hanya untuk pengisian bahan bakar helicopter yang digunakan untuk kegiatan operasi tersebut. Namun dalam pelaksanaannya, ternyata tempat tersebut sekaligus digunakan untuk melakukan pemuatan dan penurunan penumpang maupun barang.
"Masalah ini sudah ada titik terang. Pihak perusahaan beralasan jika penumpang diangkut di Bandara Mozes Kilangin akan mengalami banyak kesulitan. Soalnya setiap kali mau berangkat ke Jila, helicopter selalu ada gandengan atau sleng. Gandengan itu biasanya memuat material seperti pipa-pipa beton atau minyak untuk persiapan drilling," katanya. Sejauh ini, Distamben tidak diberitahu mengenai jadwal pasti pelaksanaan kegiatan drilling. "Bisa jadi berbulan-bulan, kapan mulai dan selesainya kami belum diberitahu. Sekarang mereka lagi lengkapi material di sana," tukasnya lagi. (fan)