(www.radartimika.com, 14-05-2008)
TIMIKA – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mimika, Ir. Limi Makodompit, MM mengatakan, pemerintah sudah memberikan sarana dan fasilitas pendukung untuk pengelolaan lahan persawahan kepada warga Kaugapu dan Wania, Distrik Mimika Timur. Dengan bantuan itu, seharusnya warga sudah bisa menggarap 10 hektar lahan yang telah disiapkan.
"Seharusnya bisa mandiri dan tidak terlalu berharap banyak kepada pemerintah. Semuanya sudah diberikan terus apalagi yang menjadi kendalanya,"kata Limi saat ditemui Radar Timiika di KM7, Selasa (13/5). Hal itu disampaikan Limi menjawab keluhan warga Kaugapu dan Wania yang mengeluhkan belum difungsikannya lahan persawahan.
Setelah pembukaan lahan, Dinas Pertanian telah memberikan bantuan sarana pertanian berupa, bibit, pupuk, obat hama dan empat unit traktor. Dikatakan, ada puluhan kampung dalam wilayah Kabupaten Mimika, karena itu pemerintah tidak hanya memperhatikan satu atau dua kampung saja.
"Kita berikan pupuk, bibit, peralatan pertanian, serta obat hama, dengan tujuan agar warga bisa bergerak sendiri tanpa harus menunggu petugas untuk turun lapangan,"tandasnya. Dijelaskan, lahan pertanian yang telah dibuka beberapa waktu lalu, jika tidak cepat dimanfaatkan maka akan kembali ditumbuhi rumput. Karena itu Limi sangat berharap agar lahan tersebut dimanfaatkan seperti yang sudah dilakukan warga tani di kampung lain. "Di beberapa kampung lain tanpa komando langsung ditanami padi".
Soal pupuk dan obat-obatan selama masih disimpan dengan baik, tidak masalah karena masih bisa bertahan lama.
Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Kampung Kaugapu, Markus mengatakan, lahan yang sudah dibuka tidak sampai satu hektar dan sudah kembali ditumbuhi rumput. Sementara itu bantuan yang sudah diberikan diantaranya, Pupuk Urea, KCL, NPK dan kapur. Masing-masing bahan tersebut sebanyak 10 karung.
"Tapi belum difungsikan karena tidak ada tanaman yang ditaman". Untuk obat-obatan yang dibungkus dalam kemasan plastik, ada yang sudah rusak. Begitupun traktor tidak berfungsi maksimal, karena garpunya berlawanan arah. (krg)