(www.radartimika.com, 16-05-2008)
TIMIKA - Setelah sukses menanam ribuan pohon kelapa di atas lahan seluas 100 hektare tahun 2007 lalu, pada tahun 2008 Subdin Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Mimika kembali meluncurkan program yang sama. Kali ini lahan olahan yang dikembangkan dari 100 hektare menjadi 350 hektare (Ha).
Agar proyek tersebut benar-benar maksimal, kurang lebih satu minggu sejak 7-12 Mei 2008 sebanyak 20 petani asal Mimika melakukan orientasi ke perkebunan kelapa Desa Mapangat, Manado. Sejumlah petugas perkebunan ikutserta dalam kegiatan tersebut.
Kasubdin Perkebunan, Yosephina Sampelino kepada Radar Timika, Kamis (15/5) di ruang kerjanya mengatakan, 20 petani yang dikut dalam kegiatan orientasi tersebut diperkenalkan cara budidaya tanam kelapa. Seperti, bagaimana cara menanam, memberikan pupuk serta menggunakan sapi untuk membajak lahan.
"Rombongan sudah kembali kemarin, hasilnya sangat bermanfaat. Salah satunya bagaimana cara memberantas hama kelapa menggunakan musuh alamiah. Kepada petani juga diperkenalkan cara membudidaya tanaman kelapa yang baik,"tukasnya.
Ketika disinggung wartawan seputar program tanaman kelapa tahun 2007, menurut Yosephina, dari pengamatan selama ini proyek tersebut berhasil. Tanaman kelapa yang kini bertumbuh subur itu, 50 hektare di Kampung Noena Muktipura (SP VI) yang dikelola 70 kepala keluarga (KK).
Berikut, 24 hektare di SP XIII, 16 hektare di Kaugapu dan 10 hektare di Nayaro. "Untuk Nayaro dikembangkan 25 kepala keluarga untuk tanam di halaman rumah," katanya.
Sementara itu, 350 hektare lahan kelapa yang akan dikembangkan tahun 2008 dikembangkan di sejumlah satuan pemukiman (SP). Diantaranya, Kampung Noena Muktipura (SP VI) seluas 100 hektare, Kampung Bhintuka (SP XIII) seluas 73 hektare. Termasuk juga daerah Nayaro, Kaugapu dan Tipuka. (fan)