(www.cenderawasihpos.com, 02-05-2008)
JAYAPURA-Sebuah fenomena alam yang mengejutkan warga terjadi di Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Fenomena alam itu, berupa semburan gas yang menimbulkan api dari sumur pompa (bor) milik salah satu warga di RT 4 RW 1, Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami.
Awalnya kabar munculnya semburan gas, didengar dari laporan warga. Lantaran penasaran dengan laporan itu, akhirnya Cenderawasih Pos langsung menuju ke lokasi penemuan, tepatnya di rumah Sutarso, warga Koya Barat.
Sangat mengagetkan, sumur yang akan digunakan untuk program air bersih dari Dinas Kesahatan Kota Jayapura ini, benar mengeluarkan semacam gas. Gas tersebut dapat mudah terbakar.
Menurut pemilik rumah, Sutarso (50) yang juga merupakan Ketua RT 4/RW 1, dirinya tidak mengetahui bahwa di samping rumahnya ini mengandung gas yang dapat mudah terbakar.
"Lha saya ini kan dimintai bantauan dari dinas kesehatan untuk memberikan sedikit lahan untuk dijadikan program air bersih bagi warga di sekitarnya. Dan saya sangat tidak keberatan karena ini untuk kepentingan warga setelah sumur bor ini nantinya jadi," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos.
Alasannya, karena persediaan air bersih itu sangat dibutuhkan oleh warganya. Selanjutnya, dari dinas kesehatan ini mencari kemungkinan titik-titik air yang banyak untuk dijadikan sumur bor.
"Setelah kesemuanya dipersiapkan mereka mulai mengobar hingga kedalaman 30 meter, akan tetapi yang digunakan hanya 18 meter saja dengan memasukkan pipa 3/4 1 inch. Akan tetapi, air tidak mengalir setelah diambil airnya. Sebeliknya dari sumur menggunakan pompa air, secara tiba-tiba keluar air bersama dengan lumpur itu menyembur setinggi 2 meter," paparnya.
Kejadian itu terus menerus terjadi saat air dari sumur itu dikuras dengan sumur pompa. Dan setelah siang itu, terdengar suara mendesis keluar dari pipa sumur tersebut. "Selepas makan siang, saya mencoba untuk menyulut dengan kertas dan api menyala dari lubang sumur tersebut," tambahnya.
Dengan kejadian ini, Sutarso berharap, bila itu tidak membahayakan akan digunakan untuk memasak dan kegiatan lainnya, sehingga dapat berguna. Sebaliknya apabila berbahaya dirinya minta untuk segera ditutup. Ditambahkan, untuk selajutnya dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura menyuruhnya untuk tetap menggunakan air sumur galian, sambil menunggu alat filterisasi akan dibuat.(ind)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP