TIMIKA - Penjabat Bupati Mimika A. Allo Rafra, SH, Sabtu (3/5) meresmikan alat penjernih air di kawasan Slamat Datang SP 2, Jalan Cenderawasih Timika. Sesaat setelah mencoba air bersih yang diproduksi alat tersebut, Bupati Allo mengatakan, "ini bukan omong kosong".
Ungkapan Bupati Allo ini karena air yang dihasilkan Reverse Osmosis Unit for Drinking Water (unit osmosa balik untuk air minum) itu benar-benar enak untuk dinikmati. Florida E Maniagasi, Amd, Tek, Plth UPTD Air Bersih Kab. Mimika beserta beberapa anggota LAPI ITB yang diketuai Dr. Ir. Indratmo Soekarno mempraktekan cara cepat penggunaan alat penjernih air tersebut dihadapan Bupati Alo dan para pejabat lainnya.
Kapada Radar Timika, Florida E Maniagasi. mengatakan kegiatan demo tersebut merupakan gagasan dari Bupati Allo Rafra, yang ingin membantu masyarakat Mimika terutama sarana kebutuhan air bersih. "Saat ini untuk wilayah Papua hanya Kota Timika yang pertama kali melakukan kegiatan ini," tutur Ida saat ditemui di kawasan Slamat Datang SP 2, Jalan Cenderawasih Timika.
Menurut dia, Reverce Osmosis Unit For Drinking Water didatang ke Timika atas kerjasama CV. Hawali dan LAPI ITB Jawa Barat. Alat ini dibawa menggunakan KM Surya Abadi 3 tanggal 22 April 2008 lalu. Untuk proses kerja, kata dia dari mesin tersebut nantinya bekerja dengan menggunakan tenaga generator. Dengan menggunakan membran (alat penyaring) sebanyak 18 unit yang berfungsi menyaring serta membersihkan kuman-kuman yang ada pada air tersebut.
"Proses penyaringannya tidak menggunakan zat kimia apapun sehingga air dari hasil penyaringan tersebut aman untuk diminum langsung. Teknologi tersebut tidak hanya menjernihkan air tawar saja, tapi air payaupun bisa diolah untuk dijadikan air minum," kata Ida.
Lanjutnya, ada dua unit mesin penjernih air yang akan memudahkan pihak UPTD Air Bersih Mimika dalam melayani masyarakat. "Air bersih tersebut nantinya akan diberikan kepada warga yang memerlukan kebutuhan air bersih. Apalagi daerah-daerah yang susah mendapatkan air bersih," jelasnya.
Sedangkan Dr. Ir. Indratmo Soekarno mengatakan, dengan adanya mesin tersebut kebutuhan akan air bersih di Timika bisa dapat terpenuhi. Karena untuk satu jam saja proses penjernian menghasilkan tujuh ribu liter. Sehingga untuk sepuluh jamnya menghasilkan 70 ribu liter air per hari dan bisa melayani 35 ribu orang.(mno/ian)