(www.kompas.com, 21-07-2008)
TIDAKLAH berlebihan bila kupu-kupu dikatakan sebagai primadona di antara satwa avertebrata lainnya. Sayapnya yang indah dan menarik mampu memikat hati banyak orang. Susunan sisik serupa atap genteng pada sayap kupu-kupu memberi corak serta pola warna, dan ini merupakan dasar pemberian nama pada kelompok serangga ini, yaitu Lepidoptera.
Indonesia dianugerahi keragaman kupu-kupu yang berlimpah. Dari perkiraan 17.500 jenis kupu-kupu di dunia, tak kurang dari 1.600 jenis di antaranya tersebar di Indonesia. Kekayaan jumlah jenis ini hanya tertandingi oleh negara-negara tropis di Amerika Selatan, seperti Peru dan Brasil yang mempunyai sekitar 3.000 jenis.
Gambaran tentang keragaman dan kekayaan jenis kupu-kupu Indonesia dapat terlihat di sini. Spesimen kupu-kupu tersimpan dengan baik di Laboratorium Entomologi, Bidang Zoologi, Museum Zoologi Bogor, dan Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Geografis mendukung
Keadaan geografis Indonesia sangat mendukung kekayaan khazanah flora dan fauna Nusantara, dengan pengaruh elemen Asia di kawasan barat, elemen Australia di kawasan timur, dan pengaruh kedua elemen di kawasan Wallacea.
Dari sekitar 1.600 jenis kupu-kupu ini, sebagian tersebar di seluruh Indonesia, sementara sebagian lainnya hanya dapat dijumpai di beberapa pulau tertentu.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keunikan dalam hal sebaran fauna, yang dikenal sebagai endemisitas. Tingkat endemisitas yang tinggi terlihat jelas sekali pada kupu-kupu Indonesia, yang mencapai lebih dari 35 persen dari total jumlah jenis yang menduduki peringkat pertama di dunia.
Peru, Brasil, dan negara-negara lain di Amerika Selatan hanya memiliki tingkat endemisitas kupu-kupu kurang dari 10 persen dari total jumlah jenisnya. Artinya, keunikan kupu-kupu Indonesia jauh melebihi negara-negara mana pun di dunia.
Sulawesi adalah pulau yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di Indonesia. Dari 557 jenis yang ada di sana, sebanyak 239 jenis (lebih dari 40 persen) merupakan jenis yang hanya dapat dijumpai di kawasan itu, contohnya Papilio blumei.
Kupu-kupu juga dijadikan simbol metamorfosis yang menakjubkan. Dalam perubahan fase kehidupan (telur-ulat-kepompong-kupu-kupu dewasa), sesungguhnya banyak satwa yang juga mengalami proses metamorfosis serupa, misalnya nyamuk, tawon, dan kumbang. Namun, karena keindahan wujud dewasanya yang sangat kontras dengan bentuk pradewasa, kupu-kupulah yang sering disorot. Dengan demikian, kupu-kupu sering menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi banyak orang.
Ancaman dan perlindungan
Seperti satwa lainnya, kupu-kupu juga menghadapi ancaman kelangkaan dan kepunahan, terutama disebabkan alih fungsi lahan dan habitatnya. Kebanyakan jenis kupu-kupu sangat bergantung pada satu atau dua jenis tumbuhan, yang umum disebut sebagai tanaman inang, sehingga ancaman terhadap jenis tumbuhan tersebut sama saja dengan mengancam keberadaan kupu-kupu.
Jika jenis kupu-kupu itu berperan sebagai penyerbuk tanaman buah atau tanaman potensial lainnya, hilangnya kupu-kupu akan berdampak negatif terhadap produksi tanaman tersebut. Keterkaitan kupu-kupu yang sangat erat dengan tanaman inangnya membuat usaha pelestarian habitat semakin diperlukan.
Dari sekian banyak jenis kupu-kupu di Indonesia, ada 19 jenis yang telah dimasukkan ke dalam daftar jenis satwa yang dilindungi di Indonesia, yaitu Cethosia myrina yang dikenal sebagai kupu-kupu sayap renda dan hanya dijumpai di Sulawesi, Trogonoptera brookiana yang dikenal sebagai kupu-kupu raja Brooke yang dijumpai di Sumatera dan Kalimantan.
Enam jenis kupu-kupu dari marga Ornithoptera yang dikenal sebagai kupu-kupu sayap burung dijumpai di Maluku dan Papua. Adapun 11 jenis kupu-kupu dari marga Troides yang dikenal sebagai kupu-kupu raja (contohnya Troides hypolitus), kebanyakan dijumpai di Indonesia bagian barat dan Sulawesi, serta beberapa jenis berada di Maluku dan Papua.
Masih banyak lagi jenis kupu-kupu yang layak mendapatkan status perlindungan karena berbagai ancaman yang dihadapi. Sebagai contoh, kupu-kupu sayap burung Ornithoptera aesacus yang hanya ditemukan di Pulau Obi dan kupu-kupu sayap burung Ornithoptera croesus yang hanya ditemukan di pulau-pulau di Maluku Utara, perlu segera mendapat perhatian dan perlindungan.
Temuan jenis baru
Kupu-kupu telah menarik perhatian banyak orang sejak lama sehingga kegiatan eksplorasi pengumpulan berbagai jenis kupu-kupu juga telah dilakukan di berbagai belahan Bumi, termasuk di kawasan Nusantara. Saat ini tidak terlalu banyak ditemukan kupu-kupu jenis baru, tetapi tidak tertutup kemungkinan ditemukannya jenis-jenis baru dari pelosok Nusantara.
Selain temuan jenis baru sebagai rekaman sejarah, penggalian potensi kupu-kupu juga harus terus dilakukan. Kontribusi kupu-kupu terhadap kemajuan ilmu medis terbilang cukup signifikan. Demikian besar potensi dan pesona kupu-kupu Indonesia sehingga kita selayaknya memberi ruang bagi kelangsungan hidup mereka.
Penulis: Djunijanti Peggie MSc, PhD, Peneliti kupu-kupu di Bidang Zoologi (Museum Zoologi Bogor), Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP