(www.mediaindonesia.com, 21-07-2008)
BOJONEGORO--MI: Tim petugas Kantor Seksi Konservasi Wilayah II Bojonegoro, Jawa Timur yang diketuai Rapinggi dengan tiga petugas lainnya, Senin (21/7) siang melacak nasib bulus (sejenis kura-kura) bengawan solo yang ditemukan Yusuf (47) warga Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk. "Pelacakan yang kami lakukan untuk memastikan nasib bulus itu, termasuk jenisnya," kata staf bagian Penndataan dan Konservasi, Rapinggi. Namun di rumah Yusuf, mereka mendapat penjelasan bulus bengawan itu, sudah disembelih dan dimakan beramai-ramai warga setempat setelah bulus bengawan itu, berhasil diangkat dari perairan setempat dengan dipancing. "Saya dapat uang Rp200 ribu dan pembelinya Raji. Oleh warga disini disembelih dan dimakan ramai-ramai, " kata Yusuf.
Sebenarnya, lanjut Rapinggi, pihaknya belum tahu pasti yang ditemukan itu bulus atau penyu, sehingga dibutuhkan identifikasi. Kalau memang sudah disembelih , maka bagian tubuh atau cangkangnya bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi. "Kalau ternyata kami tidak mampu mengidentifikasi karena keterbatasan referensi, identifikasi bisa dilakukan dengan meminta bantuan LIPI, " katanya menjelaskan. Menurut Yusuf, ketika disembelih cangkangnya dirusak, sehingga tercabik-cabik, ketika warga mengambil dagingnya. Sedangkan daging bulus itu, lanjutnya, kepalanya bisa masuk ke dalam cangkangnya. Yusuf mengaku, tahun lalu dirinya juga memperoleh kedawang begitu sebutan di masyarakat sebanyak dua ekor bulus dengan ukuran yang hampir ditemukan sekarang ini dengan diameter berkisar 80 cm, berat sekitar 50 kg. Di lokasi ditemukan binatang itu, lanjutnya, sedikitnya masih ada satu ekor dengan ukuran yang sama.
"Perkiraan kami sementara ini, bukan penyu tetapi mirip labi-labi, atau bulus besar (chitra-chitra), karena tipologi kura-kura kepalanya bisa disembunyikan, " kata Kukuh, petugas lainnya. Dengan begitu, menurut dia, kalau masuk klasifikasi kura-kura berarti yang ditemukan itu, termasuk binatang yang dilindungi sesuai UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Eko Sistim. "Yang jelas tunggu identifikasi kami, untuk memperjelas penyu atau bulus, " katanya. (Ant/OL-2)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP