(www.mediaindonesia.com, 21-07-2008)
SEKITAR 700 pakar lingkungan dari seluruh dunia telah tiba di ibu kota Brasil untuk membahas langkah-langkah pelestarian lahan basah dalam konferensi empat hari yang akan dimulai hari ini. Dalam pernyataannya kemarin, para peneliti tersebut mengatakan lahan basah seperti rawa-rawa, mangrove, dan sungai yang membentuk 6% dari permukaan bumi semakin terancam oleh pemanasan global dan penghancuran oleh manusia. Padahal lahan basah mampu menyimpan sekitar 20% dari karbon yang berasal dari pembusukan materi-materi organik.
Menurut para ahli tersebut, lahan basah diperkirakan menyimpan 771 miliar ton gas rumah kaca--karbon dioksida dan metana. Jumlah ini sama banyaknya dengan jumlah karbon yang saat ini telah berada di atmosfer.
Dengan deposit karbon sangat besar yang dikandungnya, mereka memperingatkan, penghancuran lahan basah bakal melepaskan karbon secara besar-besaran ke atmosfer sehingga semakin meningkatkan efek gas rumah kaca.
"Dulu, lahan basah dianggap sebagai masalah. Padahal, lahan basah sangat penting bagi kesehatan planet," ujar Asisten Sekjen PBB Konrad Osterwalder, yang juga merupakan Rektor Universitas PBB. (Hde/AFP/I-2)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP