(www.cenderawasihpos.com, 25-02-2008)
KEEROM-Setelah PT Rajawali Group menginvestasikan modalnya di bidang perkebunan kelapa sawit, kembali dua calon investor melirik Kabupaten Keerom untuk menanamkan modalnya.
Dua investor yang berencana menanamkan modalnya di Keerom menurut Kepala Bappeda Kabupaten Keerom, Ir.Rizal Aman, M.MT, berasal dari Korea. Bahkan investoir tersebut telah memaparkan profil perusahaan, bidang yang akan diusahakan serta dan maksud dan tujuannya berinvestasi di Keerom, dihadapan Bupati Keerom, Drs. Celsius Watae, dan para pimpinan satuan kerja terkait belum lama ini.
"Dua investor itu antara lain PT. Agro Jaya Indonesia yang bergerak pada bidang pertanian, salah satunya komoditi tanaman jagung. Sementara satu lagi PT Sumber Indah Persada. yang rencananya bergerak dibidang pertambangan umum,"ungkap Rizal saat ditemui Cenderawasih Pos di runga kerjanya baru-baru ini.
Dikatakan, selain investor asal Korea, masih ada dua lagi investor yang rencananya akan masuk ek Kabupaten Keerom. Kedua investor tersebut menurut Rizal, sebenarnya sudah mau bertemu dengan Pemkab Keerom. Namun karena ada kesalahan non teknis, maka investor tersebut meminta penjadwalan ulang pertemuannya dengan Pemkab Keerom. Dua investor asal Korea yang akan berinvestasi di Keerom kata Rizal telah melalui mekanisme yang tepat sebelum melaksanakan kegiatannya yaitu dengan memaparkan kegiatanb yang akan dilakukan serta keuntungan yang akan diperoleh masyarakat.
Dengan adanya pemaparan tersebut, selanjutnya Pemkab Keerom dalam hal ini bupati akan mengeluarkan surat ijin survei kepada perusahaan bersangakutan. Hasil survey menurut Rizal nantinya disampaikan kepada bupati dan instansi terkait, untuk mengetahui kegiatan yang akan mereka lakukan tidak bertentangan dengan lingkungan. "Jika tidak, maka Gubernur Provinsi Papua akan mengeluarkan ijin usaha perkebunan dengan merujuk pada surat bupati. Kemudian hal itu akan disosialisasikan kepada masyarakat dan membahas kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah," tandasnya.
Meskipun telah melakukan pertemuan dan memaparkan profile perusahaannya, realisasi investasi yang akan dilakukan oleh kedua investor tersebut secara nyata belum ada. Namun Bupati Keerom ujar Rizal sangat menyambut baik niat kedua investor itu, dan telah menginstruksikan instansi teknis untuk menanganinya.
Ditambahkan, pihak investor khususnya yang akan melakukan pengembangan tanaman jagung membutuhkan lahan sekitar 30 ribu sampai 40 ribu hektar. Namun, menurutnya, dalam pemanfaatan areal, tidak sertamerta luas areal itu dilakukan dalam suatu hamparan atau lokasi. Melainkan diarahkan untuk memanfaatkan lahan tidur yang ada dan lokasinya terpisah."Ini dilakukan agar kedepannya lingkungan maupun hutan di Keerom ini tidak mengalami kerusakan.(nls)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP