(www.cenderawasihpos.com, 29-07-2008)
MERAUKE- Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2008 di Merauke diwarnai dengan penanaman pohon berlangsung di dalam Taman Nasional Wasur Merauke. Peringatan Hari Lahan Basah sedunia 2008 ini dihadiri langsung Direktur Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Ir Nurhidayah.
Penanaman pohon diawali Direktur Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Ir Nurhidayah, Wakil Bupati Merauke Drs Waryoto, M.Si, dan sejumlah muspida yang hadir.
Acara penanaman pohon itu juga diwarnai peresmian Gedung Boma Sai yang merupakan pusat data dan informasi Taman Nasional Wasur oleh PHKA Ir Nurhidayah. Selain itu, juga digelar lomba mewarnai gambar yang diikuti pelajar SD dan lomba menggambar oleh siswa tingkat SMP. Selain itu juga dilakkukan dialog dengan Direktur PHKA Ir Nurhidayah berkaitan dengan sejumlah dilemah yang dialami masyarakat adat yang ada dalam TNW tersebut.
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2008 yang dipusatkan di Taman Nasional Wasur itu tak lain karena Taman Nasional Wasur hampir seluruhnya merupakan lahan basah. Bahkan, air minum PDAM bagi masyarakat Kota Merauke bersumber dari Rawa Biru yang berada dalam Kawasan Taman Nasional Wasur.
Di Indonesia sendiri, ungkap Wabup Waryoto, memiliki lahan basah sekitar 38 juta ha dan merupakan lahan basah terluas untuk kawasan Asia. Dengan luas kawasan basah yang luas itu, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi .
Taman Nasional Wasur memiliki luas 413.800 ha yang dominan lahannya basah dan merupakan habitat burung-burung yang endemic Papua maupun burung imigran dari daerah sekitarnya seperti Australia.
''Selain itu Taman Nasional Wasur memiliki peran penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia,'' jelas Wabup Waryoto. Peranan penting TNW itu dapat dilihat di sepanjang pesisir pantai. Sebab, jika TNW terganggu maka resapan air laut bisa masuk ke lahan sehingga merusak habitat yang ada di dalamnya. (ulo)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP