(www.cenderawasihpos.com, 18-02-2008)
JAYAPURA-Salah satu upaya pengembangan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh Kabupaten Yapen adalah dengan membudidayakan rumput laut, namun sementara ini masih mengalami beberapa kendala, seperti halnya belum adanya gudang untuk menampung hasil produksi rumput laut itu.
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Bupati Yapen, Daud S. Betawi saat ditanya wartawan di sela-sela mengikuti acara Rakerda di Kantor Gubernur Papua, Sabtu (16/2).
Bupati menuturkan, pada tahap pertama baru uji coba, sebab rumput laut ini membutuhkan adaptasi terhadap laut, sehingga untuk kedepan belum bisa dihitung berapa peningkatan produksinya. "Pada saat panen raya oleh menteri kelautan pada tiga bulan lalu, kita baru panen sebanyak 100 ton, namun untuk sekarang ini kita berharap bisa panen hingga 500 ton," tuturnya.
Dikatakan, proyek pengembangan rumput laut ini baru dilaksanakan di beberapa kampung, antara lain di Kampung Sarwandori Distrik Kosiwo, kemudian Kampung Ansus yang diproyeksikan hasilnya akan lebih bagus lagi.
"Untuk bibit rumput laut itu kita ambil dari Sulawesi Selatan dan sudah bisa hidup (beradaptasi) di Yapen, sehingga untuk pengembangan, rumput ini sudah bisa hidup di kabupaten yang lain," katanya.
Yang menjadi kendala dalam pengembangan rumput laut ini adalah ketika rumput laut itu hendak dibeli secara massal, pemerintah daerah tidak menyediakan gudang. "Kita terbatas sekali terkait dana untuk membangun gudang di sentra-sentra produksi. Kita berharap ada perhatian dari Provinsi baik melalui dana Otsus maupun lainnya," lanjut bupati.
Dijelaskan, jika produksi rumput laut di Yapen ini sudah bagus, maka bibitnnya dapat distribusikan ke kabupaten yang lain, terutama Kabupaten Nabire, Teluk Wondama, Manokwari, Biak Numfor dan Supiori. "Sebab jika kita mau ekspor ke luar negeri, produksi yang kita siapkan harus dalam jumlah yang besar. Oleh karenanya, beberapa kabupaten harus bergabung dalam produksi ini," imbuhnya.
Sekedar diketahui, dalam pameran Rencana Strategi Pembangunan Kampung (RESPEK) di Kantor Gubernur Papua, salah satu yang ditampilkan pemeran produk makanan hasil rumput laut yang dioleh oleh ibu-ibu Bhayangkari dari Polres Yapen. Sebab sebelumnya ibu-ibu bhayangkari ini telah ikut kejuruan pengelolaan rumput laut di National Health Institute (NHI) Bandung. Hasil ini nantinya juga akan disosialisaikan lebih lanjut ke masyarakat Papua, khususnya di Serui (Kab. Yapen).(fud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP