JAKARTA, SELASA - Tidak disangka-sangka, seekor monyet yang kadang-kadang ditemui suku lokal di Hutan Amazon ternyata masih baru bagi dunia sains. Monyet yang disebut uakari itu memiliki warna tubuh hitam dan tinggal di pegunungan, tidak seperti monyet sejenis yang telah teridentifikasi.
"Mereka mengatakan kepada kami tentang monyet uakari hitam ini yang berbeda dengan monyet sejenis di Taman Nasional Pico de Nablina," kata Jean-Philippe Boubli, peneliti primata dari Universitas Auckland, Selandia Baru, seperti dilaporkan situs National Geographic, Senin (4/2).
Boubli kemudian mengikuti penduduk asli dari Suku Indian Yanomano berburu di sekitar wilayah Rio Araca, hutan adat di Rio Negro, Brasil. Hampir lima tahun usaha tersebut baru membuahkan hasil mengingat habitat monyet tersebut di luar dugaan Boubli.
Uakari biasanya tinggal di sekitar sungai berarus deras di dalam hutan. Namun, spesies yang baru ini beradaptasi di wilayah pegunungan pada perbatasan Brasil-Venezuela, jauh dari habitat monyet uakari lainnya. Bukan hanya berbeda secara genetik, penampilan monyet uakari hitam jelas berbeda dengan monyet uakari lainnya.
Spesies monyet yang baru ditemukan diberi nama Cacajao ayresii untuk menghormati biolog kenamaan Brasil, Jose Marcio Ayres. Sebagai pakar hewan di Wildlife Conservation Society, Ayres yang meninggal tahun 2003 ikut memelopori perlindungan kawasan hutan Amazon.
"Menemukan monyet berukuran relatif besar sebagai spesies baru saat ini sungguh mengejutkan," kata Boubli yang mendeskripsikan monyet tersebut dalam International Journal of Primatology edisi terbaru. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di Hutan Amazon masih ada yang belum terungkap.
Mahasiwa-mahasiswa Boubli akan kembali mengunjungi kawasan tersebut untuk mempelajari lebih lanjut sebaran dan perilaku monyet uakari hitam. Hasil penelitian ini akan dijadikan dasar untuk merekomendasikan kawasan lindung mengingat habitata monyet tersebut saat ini belum masuk kawasan konservasi.(NATIONAL GEOGRAPHIC)