(www.cenderawasihpos.com, 16-02-2008)
MERAUKE- Dinas Tanaman Pangan (Pertanian,red) Kabupaten Merauke terus meningkatkan luas tanam dari tahun ke tahun dalam rangka mewujudkan Kabupaten Merauke sebagai agropolitan sekaligus sebagai lumbung pangan nasional.
Pada musim tanam 2008 ini, Dinas Tanaman Pangan menargetkan penanaman padi seluas 23.744 ha. ‘’ Musim tanam tahun ini kita targetkan penanaman padi seluas 23.744 ha,’’ ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke Drs Omah Laduani Ladamay, M.Si, ditemui di ruangan kerjanya, Jumat kemarin.
Peningkatan luas areal pada musim tanam tahun ini, yakni dengan adanya penambahan lahan baru seluas 700 ha seluas yang diperoleh dari anggaran tahun 2007. Penambahan lahan Baru tersebut difokuskan untuk masyarakat yang ada kampung-kampung lokal. ‘’Pemerintah punya komitmen bahwa pada tahun 2010 seluruh kampung-kampung terutama penduduk lokal Marind ini harus punya lumbung pangan, sehingga kampung-kampung lokal ini tidak lagi membeli beras dari luar tapi seluruh kebutuhan beras dipenuhi dengan cara menanam padi sendiri,’’ jelasnya.
Bila sebelumnya penduduk lokal khususnya masyarakat Marind merupakan masyarakat peramu yang hanya mengandalkan ketersediaan alam, saat ini telah terjadi suatu perubahan secara besar-besaran. ‘’Kalau dulu dibilang orang Marind tidak bisa tanam padi, sekarang sudah bisa. Bahkan saya lihat di beberapa kampung mereka dengan inisiatif sendiri menanam padi tanpa dorongan pemerintah,’’ terangnya.
Dengan melihat adanya kemauan dari penduduk lokal yang sangat luar biasa itu, pada tahun anggaran 2008, Pemerintah Daerah melalui Dinas Tanaman Pangan mencoba mendorong dan membantu. ‘’Meski memang ada beberapa tahapan kita harus subsidi,mulai dari buka lahan, olah lahan bahkan sampai menanam. Tapi dengan mulai adanya kemauan itu saja merupakan suatu perubahan yang sangat luar biasa,’’ jelasnya.
Selain itu, jelas Mantan Kepala Bappeda Mimika ini, dorongan lainnya dengan memberikan pendampingan bagi warga. ‘’Kita juga memberikan bantuan alat-alat pertanian dengna sistem pinjaman dan melatih mereka cara menggunakan dan memelihara sehingga suatu saat mereka sendiri yang menggunakan alat dan bisa merawat mesin pertanian yang diberikan itu,’’ terangnya.
Dengan luas tanam tersebut, Laduani menargetkan nantinya mampu menghasilkan beras giling sebanyak 80.00 ton dengan asumsi bahwa setiap ha akan menghasilkan rata-rata 4 ton gabah kering. Optimisme itu karena mulai musim tanam pula varitas bibit telah diperbaiki dengan memberikan bibit unggul secara gratis kepada para petani.
Dijelaskan, untuk musim tanam tahun ini bibit unggul yang disiapkan dan mulai dibagikan secara gratis kepada petani sebanyak 44.444 kg atau 44 ton lebih dengna rincian 18.056 kg dari DAU, 8.888 kg dari dana Otsus dan 17.000 kg dari APBN. (ulo)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP