(www.cenderawasihpos.com, 8 September 2007)
Manokwari, Indonesia memiliki komitmen besar untuk membangun kawasan yang terkena dampak langsung (DAV) proyek LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Melalui Porgram ISP (Integrated Social Progran/Program Sosial Terpadu),BP Indonesia punya 14 kegiatan yang sudah dan tengah dilaksanakan pada masyarakat di 9 kampung yang terkena dampak langsung.Manager Papua Affair (Manajer Urusan Papua) BP Indonesia, Erwin Maryoto kepada wartawan di Manokwari menuturkan, dengan resiko besar, BP masuk dan beroperasi di Papua mempertaruhkan nama besar dan reputasinya sebagai perusahaan minyak gas dunia.
Dengan demikian kehadirannya harus diikuti keberhasilan dalam program-program sosial yang menyentuh langsung masyarakat. Memang diakui masih ada pihak yang merasa belum diperhatikan,namun pihak perusahaan akan terus berupaya melakukan sesuatu bermanfaat.Bersama Pemkab Teluk Bintuni,BP Indonesia juga akan membangun wilayah utara yang selama ini warganya merasa kurang mendapat perhatian dibanding masyarakaat di wilayah selatan.Pejabat BP Indonesia yang sudah bertugas di Bintuni sejak proyek Tangguh mulai dirintis ini menuturkan, pembangunan rumah warga di Tanah Merah Distrik Babo adalah sebagai kompensasi atas relokasi perkampung warga. Rumah warga Tanah Merah digusur karena di tempat itu dibangun kilang LNG Tangguh.
Sebagai gantinya, BP membangunkan rumah rumah di lokasi lain dilengkapi fasilitas umum. ‘’Kami merelokasi perkampungan penduduk karena kampung lamanya dibangun kilang. Namun, BP bersama-sama pemerintah daerah akan memperhatikan dan membangun wilayah utara,’’tuturnya.Bupati Teluk Bintuni lanjut Erwin menyarankan, agar BP Indonesia lebih memperhatikan pembangunan pendidikan dan kesehatan. Untuk pendidikan, pembangunan rumah guru menjadi salah satu perhatian selain fasilitas public lainnya. ‘’BP sangat berkomitmen untuk membangun daerah yang terkena dampak langsung.BP tidak mau membangun jalan darat karena dikuatirkan nantinya muncul perkampung baru yang tidak terkontrol,’’ paparnya.
Program di sector kesehatan,BP Indonesia melalui Program ISP punya beberapa kegiatan,diantaranya, pengobatan malaria dengan juru malaria kampung, program air bersih dengan penyediaan air bersih.Juga ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan keterampilan seperti di sector perikanan,menjahit dan lainnya.(lm)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP