(www.cenderawasihpos.com, Selasa 4 September 2007)
Yang Tercecer dari Penutupan Turkamp Gubernur di Kurulu Jayawijaya (bagian-2/habis)
Selain meninjau stasiun pangan darurat di Holima, dalam kunjungannya ke Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya itu Gubernur juga meresmikan pabrik kopi di waga-waga, disana Gubenurb disambut antusias oleh warga.
Laporan RAHMATIA
Pilkada Gubenur Papua memang telah berlalu sejak lebih dari setahun lalu, tapi yang terjadi di Waga- Waga suasana itu sempat terasa pada kamis 30/8 lalu, ketika Gubernur Barnabas Suebu, SH mengunjungi kampung itu untuk meresmikan pabrik kopi milik masyarakat.Aroma politik itu menguak ketika Albert Logo salah seorang anggota Partai PDI-P denngan berapi-api menyampaikan dukungannya kepada Gubenur Suebu untuk memimpin Papua. ”Saya ini adalah tim sukses Gubernur, kami bangga karena bapak suebu terpilih menjadi gubernur Papua,” katanya semangat. Ia juga menyampaikan rasa bangganya kepada Gubernur Suebu yang sudah mau berkunjung ke waga-waga untuk bertemu dengan masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Suebu tidak kalah bangganya dengan masyarakat waga waga karena mampu mendirikan pabrik kopi. ”ini adalah conotoh yang baik untuk memperbaiki ekonomi masyarakat di kampung,” katanya. Karena itu, pihaknya juga akan berupaya mencarikan solusi agar pemasaran kopi dari waga waga itu dapat terpecahkan termasuk bagaimana agar harga kopi miik rakyat itu bisa tinggi.”Harga kopi harus naik karena tujuan dari perkebunan rjyat adalah untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat,” kata Gubernur Suebu. Karena itu, pangsa pasar harus diperluas dan ongkos angkut harus diturunkan. Ia bahkan menyebutkan kalau dirinya sudah bicara dengan PT Freeport Indonesia di Timika bahwasanya perusahaan asing itu akan membeli kopi dari waga-waga dalam jumlah besar untuk konsumsi karyawannya. ”saya sudah bicara, Freeeport juga sudah setuju untuk beli kopi dari wamena,” katanya. Untuk itu, rakyat harus menyediakan kopi dengan kualitas terbaik.
Pada bagian lain sambutannya, Gubernur Suebu juga mengatakan bahwa pembangunan di kampung menganut tiga prinsip yakni keberpihakan, pemberdayaan masyarakat dan kemandrian masyarakat. Usai Gubernur menyampaikan sambutannya, salah seorang warga Benyamin Debi maju kedepan hendak menyampaikan aspirasi (semacam pernyataan sikap) kepada Gubeenur meminta agar mempercepat pembangunan kampung. Kami sudah lama merindukan pembangunan , karena itu kami juga mau maju,” katanya lantang.Usai menerima aspirasi itu, Gubernur menuju pabrik dan meresmikan pabrik kopi, tetapi sebelumnya ia mencanangkan bulan buku ke-11 bagi ibu dan anak di daerah tersebut.***
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP