(www.cenderawasihpos.com, 12 September 2007)
JAYAPURA-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. J.A. Djarot Soetanto mengungkapkan, ekspor Papua sampai Mei 2007 masih mengandalkan ekspor non migas yang berasal dari PT Freeport Indonesia. “Sama seperti April 2007, pada Mei 2007 semua nilai ekspor Papua adalah ekspor non migas PT Freeport Indonesia di Timika berupa bijih tambang dan konsentrat (HS 26),” ungkap Djarot kepada Cenderawasih Pos, Selasa (11/9).
Djarot mengungkapkan, tidak ada nilai ekspor dari golongan barang yang lain baik yang berasal dari sumber daya kelautan maupun sumber daya kehutanan yang merupakan potensi sumber daya alam yang bisa diperbaharui di Provinsi Papua. Meski demikian, lanjut Djarot, secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Papua terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan jika dibandingkan dengan nilai ekspor periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor kumulatif periode Januari-Mei 2007 mencapai sebesar Rp 1.941,79 US$ lebih tinggi 70,80 persen dibanding nilai ekspor kumulatif Januari-Mei 2006 lalu, yang hanya mencapai Rp 1.491,16 juta US$.
Menurutnya, peningkatan ini memang bukan merupakan peningkatan yang terbesar, jika dibanding periode-periode yang lebih pendek seperti Januari-Maret, namun masih lebih besar jika dibandingkan dengan periode sebelum April dimana periode Januari-Maret 2007 mengalami peningkatan 57,42 persen dibanding Januari-Maret 2006 dan periode Januari-Februari yang meningkat hanya 51,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2006. Sedangkan, nilai impor kumulatif Januari-Mei 2007 ini mengalami penurunan 6,21 persen dibandingkan nilainya pada periode yang sama tahun lalu, dari 312,55 juta US$ menjadi 293,15 juta US$. Djarot mengatakan, peningkatan nilai kumulatif ekspor sampai Mei 2007 yang terus melaju sementara peningkatan nilai kumulatif impor yang datar mengakibatkan nilai ekspor netto kumulatif periode Januari-Mei 2007 mengalami peningkatan sebesar 99,99 persen disbanding periode yang sama tahun 2006 dari 824,34 juta US$ menjadi 1.648,64 juta US$.
“Jadi, laju ekspor dan impor dari dan ke Provinsi Papua selama periode Januari-Mei 2007 menunjukkan trend berbeda. Nilai ekspor mengalami peningkatan, sedang nilai impor mengalami penurunan, sehingga kondisi ekspor netto tetap mengalami surplus seperti bulan sebelumnya. Nilai ekpor Mei mengalami peningkatan dari 363,89 juta US$ menjadi 450,63 juta US$ atau naik 23,84 persen. Hal ini disebabkan adanya kenaikan ekspor non migas berupa bijih tambang dan konsentrat, sedangkan impor mengalami penurunan 58,50 persen dari 82,11 juta US$ menjadi 34,08 juta US$, karena didorong turunnya impor migas yang dilakukan Freport untuk proses produksi. (bat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP