(www.cenderawasihpos.com 19 September 2007)
JAYAPURA-Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Ir Marthen Kayoi mengatakan, masalah hutan yang menyangkut hajat hidup orang banyak yakni pemberantasan illegal logging dan tingginya laju degradasi hutan semua bermuara pada lahan kritis.Hal itu diungkapkannya saat mewakili Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH memberikan sambutan pada acara rapat koordinasi gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan Provinsi Papua dan Papua Barat Tahun 2007, di ruang pertemuan Hotel Relat Indah, Jayapura, Selasa, (18/9).
Menurutnya, pembangunan sektor hutan bidang rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) harus dilakukan berdasarkan area agar dampaknya dapat terukur dan dirancang berdasarkan area yang jelas sehingga dicapai sasaran perbaikan kualitas sumber daya hutan dan pada saat yang sama dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.Oleh karena itu, saat ini yang sudah dilakukan Departemen Kehutanan meliputi pengembangan hutan tanaman rakyat, pembangunan agro foresty dan pengembangan komoditas hasil huta bukan kayu. "Banyak hal yang sudah dilakukan terkait pengembangan kehutanan bagi kesejahteraan masyarakat,"jelasnya.Diakuinya, masih banyak orang tidak bertanggung jawab yang merusak hutan bahkan hutan lindung.
Dicontohkannya, hutan lindung Abepura mengalami pengkritisan bahkan di beberapa tempat telah berubah fungsi menjadi kebun dan pemukiman. Ironisnya, semua itu terjadi di depan mata tanpa ada yang dapat mencegahnya.Sekadar diketahui, pelaksanaan rapat kordinasi pelaksanaan Gerhan Tahun 2007 ini difasilitasi oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Mambramo, dengan jumlah peserta 55 orang.(api).
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP