(www.cenderawasihpos.com, 17 September 2007)
BIAK-KRI Taliwangsa Sabtu (15/9) sekitar pukul 15.30 WIT berhasil menangkap sebuah kapal ikan asal Republik Rakyat China di wilayah Perairan Padaido, Kabupaten Biak Numfor yang diduga sedang melakukan penangkapan ikan. Saat akan ditangkap oleh KRI Taliwangsa yang sedang melakukan patroli laut, kapal ikan tersebut berusaha melarikan diri serta membuat beberapa alat tangkap, namun kapal tersebut akhirnya berhasil ditangkap dan langsung digiring ke Pelabuhan BMJ untuk selanjutnya menjalani proses pemeriksaan.Komandan KRI Taliwangsa Kapten Laut (P) Totok Irianto kepada Cenderawasih Pos Minggu (16/9) mengatakan, saat akan ditangkap, beberapa orang Anak Buah kapal (ABK) kapal ikan asal China tersebut sedang melakukan penyelaman di sekitar perairan Padaido tepatnya sekitar 10 mil laut dari Pelabuhan Biak. Namun saat melihat KRI Taliwangsa, kapal yang diawaki 19 orang ABK yang kesemuanya berkebangsaa China berupaya melarikan diri.
“ Ketika kami berupaya mendekati kapal, mereka berusaha untuk melarikan diri dan membuang beberapa alat tangkap seperti pancing dan lain sebagainya. Setelah kami melakukan pengejaran, sekitar pukul 15.30 WIT kapal tersebut berhasil kami tangkap dan langsung digiring ke dermaga BMJ untuk diamankan,”ungkapnya.Dikatakan, saat melakukan pemeriksaan, di atas kapal ikan tersebut ditemukan alat tangkap berupa jaring serta beberapa alat selam. Namun saat dilakukan pemeriksaan di dalam palka, tidak ditemukan adanya ikan hasil tangkapan. Dengan temuan berupa alat menyelam, kapal tersebut diduga melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan kimia untuk membius ikan.
“ Tetapi kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mengenai ikan hasil tangkpan, tampaknya mereka belum sempat mendapatkannya, sebab saat ditangkap mereka masih sedang melakukan penyelaman dan menurut informasi Sabtu kemarin mereka baru tiba di Padaido setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 minggu dari daerah asal mereka di Hainan,”jelasnya.Meskipun kapal ikan tersebut saat ini telah diamankan di Pelabuhan BMJ, Totok irianto mengaku mengalami kesulitan untuk melakukan pemeriksaan terhadap para ABK. Sebab dari 19 orang ABK termasuk nahkoda kapal tidak ada satupun yang dapat berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris. “Kami mengalami kendala bahasa dalam melakukan pemeriksaan. Namun saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Biak untuk mencari penterjemah,”tambahnya.(nat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP