(Rubrik: Serambi , Topik: Aktifitas Masyarakat, 21-11-2008)
BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, didaulat untuk memaparkan konsep Aceh Green dalam sebuah film konservasi yang diproduksi Conservation International (CI). Pengambilan gambar film ini berlangsung pada hari kedua (terakhir) Pertemuan Gubernur Sedunia tentang Perubahan Iklim Global di Kalifornia, Amerika Serikat, Rabu (19/11), atau Kamis (20/11) WIB.
“Film tersebut akan digunakan sebagai materi pendidikan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di berbagai negara di dunia. Dalam film itu Gubernur Irwandi menjelaskan tentang visi Aceh Green,” kata Koordinator Tim Asistensi Gubernur Aceh, Teuku Rafli Pasya, seperti dikutip tim komunikasi, Alfian Kandang, kepada Serambi di Banda Aceh, Kamis (20/11).
Sebelum pengambilan gambar untuk film yang menceritakan tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup itu, Gubernur Irwandi Yusuf diundang khusus oleh pemimpin tertinggi (CEO) CI, Peter Seligmann. Keduanya mendiskusikan kemungkinan kerja sama dalam merealisasikan konsep Aceh Green (Aceh Hijau).
Rafli menyebutkan, Seligmann mengindikasikan bahwa visi Gubernur Irwandi yang diartikulasikan dalam Aceh Green adalah sebuah gagasan yang sangat penting untuk didukung oleh CI. Hal ini juga sepenuhnya sesuai dengan misi yang disetujui oleh Dewan Direktur CI pada rapat satu minggu sebelumnya.
“Mr Seligmann pun menawarkan kepada Gubernur Irwandi untuk bertemu dengan salah satu Dewan Direktur CI yang berada di sekitar Hollywood. Seperti Harrison Ford yang tertarik terhadap visi Aceh Green dan kisah pribadi Gubernur Irwandi. Mr Seligmann juga bersedia membantu memfasilitasi pertemuan dengan lembaga donor lainnya seperti Moore Foundation, Hewlett Foundation, dan Packard Foundation,” ungkap Rafli.
CI adalah organisasi nirlaba yang kantor pusatnya terletak di Washington DC, Amerika Serikat. Organisasi ini berusaha melindungi “titik-titik api” keanekaragaman hayati bumi, yaitu daerah-daerah yang masih liar dan mengandung keanekaragaman hayati yang sangat kaya, serta daerah-daerah perairan laut yang penting di seluruh dunia. Kelompok ini juga terkenal karena kemitraannya dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat setempat serta masyarakta pribumi.
CI didirikan tahun 1987 dan kini mempunyai staf yang jumlahnya lebih dari 900 orang. Kegiatannya dilangsungkan di lebih dari 40 negara, terutama di negara-negara berkembang di Afrika, di Tepian Pasifik (Pacific Rim), dan di hutan-hutan tropis di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Rafli Pasya menambahkan, setelah mengisi pengambilan gambar untuk film konservasi, Gubernur Irwandi bergabung bersama para gubernur lain untuk makan siang dengan Gubernur California, Arnold Schwarzenegger, sebagai tuan rumah. Gubernur Irwandi melakukan pertemuan informal dengan beberapa pemimpin dunia selama momentum tersebut.
Gubernur Irwandi bersama dengan Gubernur Kansas, California, Wisconsin, Jakarta, Amazonas, Para, Mato Grasso (tiga terakhir merupakan provinsi dari negara Brazil), juga hadir dalam diskusi panel yang difasilitasi oleh Scott Pelly. Diskusi itu membahas tentang bagaimana para pemimpin dunia yang diundang dalam pertemuan tersebut melakukan aksi dalam menjawab persoalan lingkungan di wilayahnya.
Rafli mengatakan, pemaparan Gubernur Irwandi tentang inovasi Aceh Green mendapat sambutan dan applause beberapa kali dari peserta yang hadir, termasuk ketika menjelaskan tentang moratorium logging (jeda tebang hutan). Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 700 orang, termasuk delegasi dan perwakilan dari berbagai belahan dunia.
Sore harinya, Gubernur Irwandi menandatangani Global Climate Solutions Declaration yang dihadiri pemimpin dari Brazil, Kanada, India, Indonesia, Mexico, dan Amerika Serikat.
Dalam deklarasi tersebut disebutkan bahwa para pemimpin akan berkomitmen untuk “bekerja sama melalui kemitraan antarstate-provinsi untuk mendukung upaya international di bawah United Nations Framework Convention on Climate Change.
“Ke depan, Aceh akan memegang peranan penting di tingkat internasional dalam upaya perlindungan lingkungan hidup,” tukas mantan suami Tamara Bleszensky itu.
Sehari sebelumnya, Gubernur Irwandi Yusuf dan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, bergabung dengan 24 gubernur dan kepala negara bagian lainnya dari enam negara di dunia, untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengurangan emisi gas rumah kaca dan degradasi lahan. (nal)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP