(www.kompas.com, Rabu 7 Juni 2006)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdw1aQXETfY5oIAEZJHxneCjrRsj11UtzRYWAQSGaUgxfEL0K5jmAjUUoAcOEhD0q7fTQHCck6oSdh_fWfXXkWUZF-oNdF39wEEvWAbhEAeysoBUlDrvmgSlCLvHbVKExKUR2nGDNR6auo/s400/katak2.jpg)
Spesies-spesies yang baru ditemukan adalah katak jenis Santa Marta Harlequin dan katak San lorenzo Harlequin. Kedua jenis katak telah dimasukkan ke dalam daftar spesies terancam punah (critically endangered). Selama 14 tahun, katak-katak tersebut tidak terlihat lagi di habitatnya yang berada pada perbukitan Sierra Nevada de Santa Maria dekat pantai Karibia.
Jamur penyakit yang menyerang kulit amfibi dituding sebagai biang musnahnya lusinan spesies katak berwarna di Amerika Tengah dan Selatan. Penyakit tersebut berkembang karena dipicu polusi, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan meluasnya daerah perkotaan.
Bangsa amfibi seperti katak, kodok, salamander, dan sesilia sangat rentan terhadap penyakit, polusi, dan perubahan suhu. Sebab, mereka hidup di darat dan di air serta memiliki kulit berpori untuk menyerap oksigen. Jamur penyakit telah membunuh katak-katak yang hidup di daerah berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi ditemukannya katak-katak tersebut. Namun, masih belum dapat dipastikan apakah katak-katak tersebut telah tahan terhadap jamur kulit chytridiomycosis atau lokasi tersebut memang tidak terkena serangan.
Krisis kepunahan
Menghadapi ancaman kepunahan, para pakar amfibi telah mengumpulkan dana 400 juta dollar untuk mengembangkan pusat penangkaran di kebun binatang dan akuarium. Sejauh ini sudah ada 35 spesies yang berhasil dipulihkan. Meskipun demikian, katak-katak tersebut tidak mungkin dilepas ke alam karena masih ada ancaman penyakit.
"Kami dapat mengatasi penyakit di tempat penangkaran namun tiap kali dicoba dilepas ke alam selalu gagal," kata Joe Mandelson, seorang kurator di KB Atlanta yang juga mengepalai kelompok spesialis amfibi di World Conservation Union.
Menurut Mandelson, program penangkaran adalah upaya mendukung kelangsungan hidup spesies-spesies tersebut. Melalui penangkaran jumlah populasi dalam ditingkatkan hingga ratusan bahkan ribuan sebab penanganan terhadap penyakit dapat dilakukan secara intensif.
Para ilmuwan mengatakan amfibi adalah kelompok yang sedang mengalami krisis kepunahan baru seperti yang dialami dinosaurus sebelum akhirnya musnah 65 juta tahun lalu. Padahal, beberapa spesies katak memiliki kemampuan yang mungkin bermanfaat bagi manusia.
Katak berlambung pintar di bagian utara Australia, misalnya, dapat menghentikan produksi asam lambungnya sementara sehingga anak-anaknya dapat dipelihara dalam lambungnya. Namun, spesies tersebut dinyatakan punah sejak 1985.
Para ilmuwan mengatakan amfibi adalah kelompok yang sedang mengalami krisis kepunahan baru seperti yang dialami dinosaurus sebelum akhirnya musnah 65 juta tahun lalu. Padahal, beberapa spesies katak memiliki kemampuan yang mungkin bermanfaat bagi manusia.
Katak berlambung pintar di bagian utara Australia, misalnya, dapat menghentikan produksi asam lambungnya sementara sehingga anak-anaknya dapat dipelihara dalam lambungnya. Namun, spesies tersebut dinyatakan punah sejak 1985.
"Anda dapat membayangkan kemampuan seperti itu bisa diterapkan untuk membantu penderita maag atau pendarahan lambung," kata Gascon. Gascon yakin penemuan kembali katak-katak yang telah lama hilang bisa menjadi petunjuk untuk menyelamatkan spesies-spesies lain yang terancam punah.
Kelompok aktifis yang tergabung dalam Alliance for Zero Extinction mengatakan telah melindungi 595 lokasi untuk mencegah kepunahan 794 spesies yang terancam punah.
Sumber: reuters Penulis: Wah
Kelompok aktifis yang tergabung dalam Alliance for Zero Extinction mengatakan telah melindungi 595 lokasi untuk mencegah kepunahan 794 spesies yang terancam punah.
Sumber: reuters Penulis: Wah