( Cenderawasih Pos, Sabtu 04 Maret 2006 )
Untuk memacu pertumbuhan ekonomi rakyat, sejak tahun lalu dicanangkan revolusi gerakan koperasi, namun sampai saat ini belum menunjuklcan adanya kemajuan, sehingga membuat Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Papua menggagas untuk mewujudkannya.
Bersama dengan Pemda Jayapura, Dekopinwil Papua melakukan terobosan baru untuk mewujukan
tumbuhnya perekonomian rakyat ini dengan melihat potensi yang besar di Danau Sentani yang belum dikelola secara baik. Ketua Dekopinwil Papua, Drs H Sulaeman Hamzah mengatakan, seiring dengan pencanangan kebangkitan ekonomi rakyat ini, baru-baru ini telah dilakukan kerjasama antara Dekopin pusat dengan 17 BUMN dan BUMD sehingga secara nasional ekonomi kerakyatan bangkit lagi "Petani juga diharapkan bangkit untuk memperkuat perekonomian nasional supaya tidak terikat dengan produk dari luar,"ujarnya di Pasar Ikan Hidup, Sentani, kemarin.
Dalam hal ini, Dekopin wilayah Papua menggagas pengembangan usaha perikanan air tawar di Danau Sentani dengan system budidaya dengan keramba. Menurut Sulaeman, Dekopinwil Papua juga akan bekerjasama dengan Pemda Jayapura untuk penggunaan Pasar Ikan Hidup di Sentani guna menghidupkan perekonomian rakyat.
Apalagi, Dekopinwil Papua telah menyiapkan kerjasama itu dengan mendata seluruh potensi yang ada di Danau Sentani, baik petani karamba, sumber daya ikan yang tersedia dan perkiraan produksinya.
"Dalam pengembangan budidaya ikan dengan system keramba ini, petani keramba dapat difasilitasi Dekopinwil Papua dalam rangka produksi dan pemasarannya,"kata Sulaeman.
Diungkapkannya, dari data hasil survey produksi budidaya ikan keramba di Danau Sentani ini, sedikitnya ada sekitar 177 petani, dengan jumlah keramba sebanyak 556 petak dan dengan jumlah ikan siap panen sekitar 18 ton ikan dan juga panen untuk seterusnya dalam 2 bulan ke depan sebanyak 937 ribu ekor siap di panen yakni ikan mas, ikan mujaer dan ikan nila.
"Ini dari hasil survey produksi ikan keramba di Distrik Sentani sebanyak 36 orang dengan jumlah keramba dan 91 petak, di Distrik Sentani Timur sebanyak 64 petani dengan jumlah keramba sebanyak 243 petak, di Distrik Ebungfau sebanyak 58 petani dengan jumlah keramba sebanyak 167 petak dan Distrik Waibu ada sekitar 16 petani dengan keramba sebanyak 55 petak,"ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya menargetkan setiap harinya nanti akan bisa panen sekurang-kurangnya 1 ton ikan dan setiap hari juga akan diiringi dengan pemasukan bibit sebanyak 5.000 ekor ikan yang akan terus berlanjut.
Dari panen ikan ini nantinya, ujar Sulaeman, bisa memenuhi permintaan pasar lokal di Kota Jayapura. Setahun kemudian, pihaknya mengharapkan petani keramba ini dapat menghasilkan 5 ton ikan tiap harinya. "Kami targetkan, pada tahun ke empat petani keramba ini sudah mampu dan mandiri,"ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya juga akan menggelar ceramah ekonomi kerakyatan yang langsung dibawakan Ketua Umum Dekopin Pusat, Adi Saseno, di Aula Kantor Bupati Jayapura, Senin (6/3) mendatang yang akan dihadiri instansi terkait di provinsi maupun kabupaten/ kota. Kegiatan ini dilakukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi kerakyatan sehingga diharapkan secara nasional ekonomi kerakyatan akan bangkit lagi. **
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP