( Cenderawasih Pos, Rabu 21 Juni 2006 )
Dirut PDAM Jayapura Ir. Gading Butar Butar mengungkapkan, tingkat kebocoran air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) hingga saat ini masih di atas angka 40 persen."Memang betul ada kebocoran air, yang kita istilahkan sekarang air tak berekening karena tidak terbayar akibat kebocoran itu yakni mencapai 40 persen dari total air," kata Ir Gading Butar Butar usai upacara peringatan HUT ke-14 PDAM Jayapura, di halaman Kantor PDAM Jayapura, Selasa (20/6) kemarin.
Diakui, pipa-pipa air milik PDAM Jayapura banyak yang sudah tua dan memang harus direkondisi atau diperbaiki, sehingga pipa-pipa yang bocor tersebut akan diperbaiki sesuai kemampuan PDAM Jayapura sendiri dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih kepada masyarakat, khususnya pelanggan.
Untuk mengurangi tingkat kebocoran air atau air tak berekening tersebut, kata Gading, PDAM Jayapura telah membuat zona-zona pelayanan, seperti di Sentani ada zona khusus pelayanan di daerah Komba dengan memasang meter di induknya, untuk mengetahui berapa air yang masuk dan berapa air yang terjual, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan atau kebocoran air. Pihaknya juga akan membuat zona pelayanan terpadu di Jaya Asri, dengan memasang meter induk di lokasi tersebut.
Tingkat kebocoran air PDAM di atas 40 persen ini, jelas Gading, sangat merugikan PDAM Jayapura.
Memang diakui, untuk menekan tingginya kebocoran air ini cukup berat, karena PDAM mengalami kesulitan seperti di daerah Entrop, dimana dulunya dibangun pada posisi setengah meter tertanam, namun saat ini sudah semakin dalam lagi akibat ditimbun tanah sehingga posisinya 1-1,5 meter.
Ditanya butuh berapa tahun mengatasi kebocoran ini? Gading mengatakan, tergantung biaya, karena sebenarnya pipa-pipa ini harus diganti semua dengan yang baru, namun menghabiskan biaya cukup besar yang diperkirakan mencapai Rp 8 miliar.
Meski demikian, pihaknya terus berusaha melakukan penertiban pemasangan pipa ilegal dan dari 2 tim penertiban yang dibentuk selalu menemukan adanya pemasangan pipa ilegal, sehingga sampai saat ini ditemukan sekitar 200 pemasangan pipa ilegal yang sudah dibongkar.
Di tempat yang sama Wakil Bupati Jayapura, Ir. Tunggul TH Simbolon MA mengatakan pendirian PDAM bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi daerah, namun saat ini pihaknya melihat bahwa untuk meningkatkan pelayanan ini, PDAM ini masih perlu mengembangkan diri. (bat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP