(www.cenderawasihpos.com, Jumat 5 Oktober 2007)
TIMIKA-Jumlah kangguru tanah (Thylogale brunii) yang dipelihara dalam lokasi penampungan satwa dilindungi yang ada di Kampung Nayaro, bertambah satu ekor, hingga kini jumlah satwa endemik di Papua tersebut berjumlah 17 ekor. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Seksi KSDA Mimika, Prianto, S.Hut, saat ditemui disela-sela pemantauan satwa tersebut di Nayaro, Kamis (4/10).Menurutnya, penambahan jumlah tersebut tentunya sangat menggebirakan pihaknya sebagai pihak yang selama ini mengelola lokasi penampungan tersebut, sebab hal tersebut sekaligus menandakan proses adaptasi ma-malia itu cukup baik di lingkungan yang ada.
Kangguru ‘anak’ tersebut sudah menjadi penghuni baru sejak beberapa waktu lalu. Dipastikannya penambahan anggota baru tersebut setelah memenuhi sarat yang ada, yaitu sudah hidup di luar kantung induknya. Sebab bayi kanguru yang ada di dalam kantung induk betina seperti terlihat pada kangguru lainnya belum bisa disebut anggota baru.Ia menjelaskan sebanyak 17 kangguru tanah yang merupakan satwa dilindungi itu resmi masuk di wilayah penampungan di Nayaro tersebut sejak tanggal 5 Juli lalu dari Sukabumi. Pada anggal 6 Juli, satu kangguru kedapatan mati dengan analisa dari laboratorium akibat sebelumnya mengalami stress dilokasi baru hingga jumlahnya jadi 16. Dengan penambahan tersebut lanjutnya jumlah kangguru yang ada menjadi sama dengan saat pertama datang.Selain Kangguru tanah lanjutnya di tempat penampungan tersebut, kini terdapat dua spesis satwa dilindungi lainya, yaitu; satu ekor Kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius) hasil penyerahan sukarela dari warga masyarakat dan dua ekor burung nuri merah kepala hitam (Lorius domicellus) hasil sitaan petugas Seksi KSDA Mimika.(mno)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP