Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

04 October 2007

Jakarta : Amankan Perbatasan, 1.600 Kapal Diperiksa, Numberi: Diduga Beroperasi Secara Illegal

(www.cenderawasihpos.com, 3 Oktober 2007)
JAKARTA-Pemerintah dituntut bekerja serius mengamankan wilayah perbatasan laut Indonesia. Potensi kerugian negara akibat illegal fishing bahkan sampai pada hitungan triliun. Karena itu, menjelang pergantian tahun, operasi aparat di laut digencarkan. “Jadwalnya tentu rahasia, ada istilah pendadakan agar penjahat dan pelaku kriminal laut dapat digulung,” ujar Kepala Pusat Penyiapan Kebijakan Keamanan Laut Bakorkamla (Badan Koordinasi Keamanan Laut) Brigjen Pol E.H. Allagan kemarin. Dalam penggerebegan rutin, selain mengambil kembali aset negara yang diambil kapal illegal, tim juga mencegah penyelundupan barang haram masuk melalui pintu-pintu perbatasan. “Istilahnya sekali bergerak dua tiga pulau terlampaui,” kata Allagan. Dalam penjelasan rapat kerja dengan Komisi 1 DPR, Menteri Kelautan Dan Perikanan Fredy Numberi mengatakan hingga September 2007, pihaknya sudah memeriksa 1600 kapal yang diduga beroperasi secara illegal di perairan laut Indonesia yang berada di perbatasan. “Sebanyak 63 diantarannya kapal asing,” ujar Freddy. Menteri kelahiran Serui Papua, itu menambahkan, kebijakan pemerintah untuk mengamankan perbatasan dan cegah illegal fishing tegas.

“Tidak boleh ada kapal asing kalau tidak punya industri di Indonesia,” ujarnya. Purnawirawan TNI Angkatan Laut itu melanjutkan, sebelumnya meski tak punya perusahaan industri perikanan kapal asing bisa leluasa beroperasi. Itu sebabnya, banyak yang bergerak secara illegal tanpa mengajukan izin.”Sekarang tidak bisa lagi, mereka bisa menangkap ikan kalau benar-benar ada perusahaannya di Indonesia,” katanya. Mantan Gubernur Papua itu mengakui anggaran dan insentif bagi petugas operasi lapangan sangat kecil. “Itulah yang kami minta agar mereka yang di lapangan itu diperjuangkan anggarannya oleh teman-teman di DPR,” katanya. Daerah perbatasan yang terisolir, kata Freddy, dibuka dengan bantuan prajurit TNI. “Minimal ada simbol-simbol kenegaraan seperti bendera merah putih yang dipasang di wilayah-wilayah itu,” ujarnya. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy yang ikut dalam rapat menambahkan, pihaknya juga membantu mempercepat pembangunan di perbatasan. “Kami berkoordinasi dengan Menkominfo untuk mewujudkan program desa berdering di desa-desa terpencil, targetnya 38.476 desa,” katanya.(rdl)