Bupati Sarmi, Drs. Eduard Fonataba, MM meminta CII Program Mamberamo tetap meningkatkan program konservasi dan pendampingan masyarakat dalam kerangka kesejahteraan di Mamberamo Hulu Atas, pernyataan ini ia sampaikan ketika menerima staf CII Program Mamberamo, yaitu Tommy Wakum, Joseph Watofa dan Abdul Muthalib, ketika bertetap muka bersama Bupati di ruang kerjanya, Kantor Bupati Sarmi, Kota Baru Petam, Sarmi, Kamis 4 Oktober 2007 lalu.
Kata Bupati Fonataba, ia telah menjelaskan komitmen Pemda Sarmi untuk tetap menjamin keberlanjutan program pemerintahan dari Pemda Sarmi di bagian Mamberamo Hulu, khususnya distrik Mamberamo Hulu, dan Distrik Mamberamo Roffaer, komintment ini ditegaskannya kepala pelaksana karateker Kabupaten Mamberamo Raya beberapa waktu ketika dilantik oleh Mendagri di Jakarta.
Sebagaimana biasanya dalam menjaga hubungan CII Program Mamberamo dan Pemda Sarmi, kunjungan kali ini dimaksudkan guna melapor kemajuan kerja CII Program Mamberamo di Mamberamo Hulu, dua kampung, yaitu Papasena I dan Papasena II serta kegiatan di kampung Kwerba, Mamberamo Tengah.
Peningkatan program kerjasama antara CI dan anggota masyarakat yang dilaporkan antara lain:
1. Pelatihan ketrampilan pembuatan dendeng dari daging buaya, abon ikan untuk industri rumah tangga, yang telah dilakukan bulan Mei 2007, dan telah ada kelompok kerja di Papasena I dan II, serta Kwerba.
2.Hasil survey perencanaan pilihan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan, yang salah satu pilihan kegiatannya, yaitu pelatihan pembuatan dendeng daging buaya dan abon ikan;
3.Kemajuan kerja CI progran di Papasena II, yaitu dibangunnya satu rumah sebagai Pos Konservasi;
4. Pelaksanaan pemetaan partisipatif dengan metode multidisplinary landscape Assessment (MLA), yang menghasilkan peta persebaran tempat mencari/mata pencaharian hidup masyarakat dan zonasi SDA; hasil terakhir dilakukan di bulan November-Desember 2007 di Kai Mamberamo Roffaer, serta
5. Uji coba pelaksanaan beasiswa bagi pelajar dan Mahasiswa Mamberamo, dimana uji coba ini telah membiayai 2 orang Mahasiswa, 9 pelajar SMA, dan 15 pelajar SMP.
Kata Bupati Fonataba, ia telah menjelaskan komitmen Pemda Sarmi untuk tetap menjamin keberlanjutan program pemerintahan dari Pemda Sarmi di bagian Mamberamo Hulu, khususnya distrik Mamberamo Hulu, dan Distrik Mamberamo Roffaer, komintment ini ditegaskannya kepala pelaksana karateker Kabupaten Mamberamo Raya beberapa waktu ketika dilantik oleh Mendagri di Jakarta.
Sebagaimana biasanya dalam menjaga hubungan CII Program Mamberamo dan Pemda Sarmi, kunjungan kali ini dimaksudkan guna melapor kemajuan kerja CII Program Mamberamo di Mamberamo Hulu, dua kampung, yaitu Papasena I dan Papasena II serta kegiatan di kampung Kwerba, Mamberamo Tengah.
Peningkatan program kerjasama antara CI dan anggota masyarakat yang dilaporkan antara lain:
1. Pelatihan ketrampilan pembuatan dendeng dari daging buaya, abon ikan untuk industri rumah tangga, yang telah dilakukan bulan Mei 2007, dan telah ada kelompok kerja di Papasena I dan II, serta Kwerba.
2.Hasil survey perencanaan pilihan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan, yang salah satu pilihan kegiatannya, yaitu pelatihan pembuatan dendeng daging buaya dan abon ikan;
3.Kemajuan kerja CI progran di Papasena II, yaitu dibangunnya satu rumah sebagai Pos Konservasi;
4. Pelaksanaan pemetaan partisipatif dengan metode multidisplinary landscape Assessment (MLA), yang menghasilkan peta persebaran tempat mencari/mata pencaharian hidup masyarakat dan zonasi SDA; hasil terakhir dilakukan di bulan November-Desember 2007 di Kai Mamberamo Roffaer, serta
5. Uji coba pelaksanaan beasiswa bagi pelajar dan Mahasiswa Mamberamo, dimana uji coba ini telah membiayai 2 orang Mahasiswa, 9 pelajar SMA, dan 15 pelajar SMP.
Pada kesempatan audiensi bersama Bupati Sarmi ini, tim CII Program Mamberamo meminta dan mengusulkan kepada Pemda Sarmi mengenai alokasi anggaran ekonomi rakyat, agar dana yang direncanakan dapat mendorong kelompok usaha industri rumah tangga yang telah dilatih CI, guna didorong melalui dana kelompok, guna peningkatan pemasaran.
Juga kepada Bupati disampaikan rencana pelaksanaan MLA di Dabra, atas usulan anggota masyarakat adat melalui program perlindungan hutan dan pengamanan hasil hutan yang merupakan program dinas kehutanan kabupaten Sarmi. Bupati menyanggupi dukungan ini, melalui akan meminta Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Sarmi guna merealisir apa yang menjadi peran pemerintah, serta komitmen Bupati atas rencana UNDP, guna menfasilitasi proses perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam rakyat melalui konsep yang sedang dikembangkan CI, yaitu kesepakatan konservasi oleh rakyat atau Community Conservation Agreement (CCA), yang kerangka dasarnya bertolak dari hasil MLA, serta sedang dalam proses dialog bersama masyarakat Papasena I, Papasena II serta Kwerba, guna terbangunnya konsep CCA itu. Bupati Eduard Fonataba, juga menyambut baik rencana perluasan program CI bersama masyarakat ke kampung Kai Mamberamo Roffaer.
Akhir percakapan bersama Bupati, ada salah satu pertanyaan dari Bupati bahwa darimana CI mendapatkan dana guna melaksanakan program konservasi bersama masyarakat ?. Maka jawaban kami CI harus juga mencari uang sendiri guna pembiayaan program, menjaga hubungan kerja dengan siapapun, termasuk pihak pemerintah, itulah nilai CI, oleh sebabnya laporan kemajuan kerja bersama masyarakat harus terus ditingkatkan penyebaran informasinya, ini nilai prinsip kerja CI secara global, termasuk CI Indonesia - Program Mamberamo. (taw)