(www.radarsorong.com, Kamis 23 Agustus 2007)
SORONG- Dalam upaya mencegah dan memperketat pengamanan bagi aktifitas nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak (handak) bom ikan dan potasium maka Lanal Sorong bersama Tim Gabungan akan intensifkan patroli. Tim gabungan terdiri dari Polairud serta Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Sorong. “Lanal bersama tim gabungan sudah melakukan patroli keliling bersama sejak bulan kemarin dan akan dilanjutkan,”ujarnya kepada wartawan di Mako Lanal Sorong kemarin.
Ditanya soal hasil patroli, kata Danlanal, sejauh ini memang belum ada pelanggar yang ditangkap namun praktek pemboman ikan dan potassium disinyalir masih terus berjalan. Dijelaskan, pengawasan yang dilakukan bukan hanya di laut saja tapi pengawasan sampai ke darat yakni dengan patroli langsung ke nelayan yang baru selesai mencari. “Jadi kami melihat ikan hasil tangkapanya misalnya kalau macam ikan hasil handak itu bisa terlihat insannya sudah pecah dan juga kalau mau direndam ke dalam air itu terlihat keluar darah yang banyak,”tegasnya seraya menambahkan tindakan pemboman ikan jelas merusak habitat dan keanekaragaman laut yang menjadi potensi laut seperti ikan, terumbu karang dan lainnya. Salah satunya seperti Kabupaten Raja Ampat yang akan menjadi kepulaun bahari sehingga diharapkan tindakan pemboman ikan harus ditindak.Sedangkan saat ditanya sanksi terhadap praktek pemboman ikan terebut, kata Danlanal, sanksinya paling berat yakni bisa dikenakan pasal berlapis karena melanggar hukum soal lingkungan hidup dan penggunaan bahan peledak.(fer)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP