(www.cenderawasihpos.com, 22-01-2008)
SENTANI-Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura, Ir Amos Hokoyoku mengatakan, lahan kritis di wilayah Kabupaten Jayapura yang terjadi karena faktor alam maupun akibat campur tangan manusia sudah cukup memprihatinkan, mengingat lokasinya sudah mencapai ribuan hektar."Cukup ironis memang karena sudah mencapai ribuan hektar," singkat Amos saat ditemui diruang kerjanya, Senin (21/1)Data yang disampaikan untuk Kabupaten Jayapura luas lahan kritis berjumlah 236.459 Ha, untuk cagar alam Cyclops mencapai 9374 Ha, didalam kawasan cagar alam seluas 2703 Ha dan kawasan penyangga seluas 6771 Ha.
Dua hal yang menurutnya sebagai penyebab timbulnya lahan kritis yakni pembukaan lahan tanpa timbal balik dengan penanaman kembali dan pengambilan material (batu) dimana menyebabkan pengikisan tanah dan menutup pori-pori tanah hingga merusak fungsi penyerapan air.Untuk wilayah Sentani lokasi yang paling parah menurut Amos Hokoyoku adalah kawasan cagar alam Cyclop dan pinggiran danau Sentani."Di Sentani (termasuk Distrik Ebungfau) sudah mencapai 7964 Ha, Distrik Sentani Barat 11.621 Ha dan Sentani Timur 8580 Ha tetapi langkah-langkah pencegahan juga telah kami lakukan," lanjut Amos.
Dikatakan bentuk pencegahan tersebut berupa penghijauan disekitar kawasan penyangga serta membentuk petugas satuan tugas (Satgas) yang berjumlah 60 orang dengan peran melakukan penjagaan (pengamanan) serta menertibkan mereka yang melakukan pengikisan lahan."Tugas ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan semua pihak. Untuk itu peran masyarakat untuk ikut menjaga serta melestarikan hutan sangat mendukung terciptanya iklim yang sehat dan kualitas hutan yang bagus," tandasnya.(ade)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP