(www.cenderawasihpos.com, 08-01-2007)
SORONG-Benar-benar aneh tapi nyata. Sejak Minggu malam hingga seharian kemarin, warga Sorong Kota Sorong, khususnya yang tinggal di sekitar belakang Toko Ringo, Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Malawei, digegerkan kejadian aneh.Seekor babi milik Ny Yosepus Wihyawari, warga Lorong 5, beranak mirip anak gajah dan badak. Awalnya, dari 5 ekor yang dilahirkan Minggu lalu (6/1), tiga seekor normal layaknya babi, namun 2 ekor lainnya lahir dengan fisik mirip gajah dan badak. Pantauan Koran ini (Grup Cenderawasih Pos), anak babi aneh itu satunya betul-betul menyerupai seekor anak gajah lengkap dengan belalainya, sementara satunya lagi menyerupai badak dengan mulut yang moncong. Ny. Yosep Wihyawari mengaku sangat terkejut ketika melihat babi miliknya yang bunting 4 bulan itu melahirkan anak babi dengan fisik seperti itu.Namun sayangnya ketiga babi aneh itu hanya bertahan hidup beberapa jam. Sebab sekitar pukul 01.00 WIT dini hari itu, dari 5 ekor babi itu, tiga diantaranya termasuk babi gajah dan badak itu langsung mati. Meski kedua babi aneh itu sudah mati, namun keluarga Yosepus Wihyawari tidak bersedia untuk menguburnya karena dianggap ini sebagai anugrah Tuhan.
Anak babi berwujud gajah dan badak itu pun akan disimpan untuk selamanya.Bahkan Sore kemarin, kedua ekor babi aneh itu telah diformalin . Kabar adanya babi yang melahirkan anak gajah dan badak ini begitu cepat tersiar. Tak heran dalam seketika orang-orang pun pada berdatangan untuk melihat dari dekat babi aneh ini. Bahkan di rumah Yoseph Wihyawari itu, orang-orang yang datang menyaksikan babi tersebut memberikan uang ala kadarnya.Kepada Koran ini, Ny Yosep mengaku keluarganya tidak merasakan firasat apa-apa jika babinya itu akan beranak dengan kondisi yang sangat aneh. Hanya saja saja tanda-tanda aneh sempat dilihat di rumahnya. “Awalnya torang (kami-red) di rumah tidak rasa tanda apa-apa, tetapi kita di rumah itu seperti melihat ada bayangan manusia yang lewat ke sana kemari. Kita di rumah ini heran juga kenapa ada manusia yang sepertinya dia jalan kesana kemari, terus bisa menyimpan-menyimpan (beres-beres-red) di rumah. Ini aneh sekali,”tuturnya.Diakuinya yang ia lihat mondar mandir di rumahnya itu seperti bayangan yang menyerupai manusia. Soal babinya yang melahirkan anak babi yang menyerupai seperti badak dan gajah itu bahwa babi perempuan yang biasa mereka panggil dengan nama Maria itu bunting pada November 2007 lalu.
Selama bunting, induk babi itu selalu dikurung di dalam kandang alias tidak pernah dilepas ke jalan. Saat benarak memang tidak seperti biasnaya , dimana menurut Ny Yoseph, bahwa Maria-sang induk babi- beranak saat bunting baru 2,5 bulan atau hampir tiga bulan pada Minggu malam sekitar pukul 00.00-01.00 WIT.Dalam penuh rasa heran menyaksikan kelahiran anak babi yang aneh itu, Senin (7/1) kemarin sekitar pukul 06.00 WIT, Ny Yosep pun melaporkan kejadian ini kepada Ketua RT setempat yaitu RT 05 bahwa babinya melahirkan anak badak dan gajah.Saat itu juga warga yang tinggal di sekitar Jalan Baru yang mendengar berita yang menghebohkan ini langsung menyerbu rumah Ny. Yosep untuk melihat apakah betul babi melahirkan badak dan gajah. “Masyarakat mulai datang pagi jam 8 untuk lihat anak badak dan gajah yang mamanya babi,”ungkap perempuan asal Inanwatan , kabupaten Sorong Selatan ini.Sementara itu suaminya Yosepus Wihyawari kemarin tampak dengan setia menunggui induk babi yang tergolek lemah karena baru saja melahirkan lima ekor anak babi, dimana dua diantaranya lahir dalam keadaan aneh. Dari pantauan Koran ini di rumah Yosep, terus dipadati warga. Begitu padatnya warga sampai mereka pun pada berdesak-desakan. Para pengunjung pun pada mengabadikan babi aneh tersebut dengan kamera handphonennya. Ketiga anak babi yang mati -termasuk dua yang aneh tersebut- ditaruh dalam sebuah keranjang dengan alas kain putih.Usai melihat babi aneh itu, warga dengan suka rela mengeluarkan koceknya pada karton yang ditaruh di teras rumah pak Yosep. Ada membayar Rp 1.000, Rp 5.000 dan Rp 10.000 semuanya diberikan secara sukarela.
Murni Karena Faktor Genetik
Kejadian aneh dimana seekor babi melahirkan anak berwujud gajah dan badak diakaui Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sorong drh Soepadmo, MSi sebagai sesuatu yang langka terjadi.Bahkan Soepadmo menganggap kejadian seperti ini boleh dikata terjadi 1 : 1 juta. Dari sisi genetika atau ilmu keturunan, dikatakan tidak mungkin ada seekor babi melahirkan anak gajah dan badak.Yang terjadi adalah adanya kelainan kromosom pada induk babi. Dimana saat induk babi itu kawin, pada sperma jantan dan telur babi (ovarium) terjadi kelainan kromosom, sehingga mengakibatkan kelainan fisik pada anaknya.Bagaimana kelainan kromosom itu bisa terjadi? Menurut Soepadmo salah satunya yakni karena induk betina itu kawin dengan pejantan yang satu keturunan yang memiliki gen letal. Hal ini juga seperti diakui oleh pemilik babi Yosepus Wihyawari dimana induk babi itu kawin dengan anak babi yang telah dilahirkan lebih dulu.
Dihubungi melalui telepon selularnya tadi malam, lebih lanjut Soepadmo yang disinggung kondisi babi aneh yang hanya bertahap hidup beberapa jam, dikatakan itu memang terjadi secara alamiah.Bahwa perkawinan induk jantan dan betina yang memiliki kelainan kromosom pasti tidak akan bisa hidup selamanya. Dari 5 gen yang dihasilkan bisa 2 atau 3 gen yang mati yang disebut dengan gen letal. “Jadi memang kelainan seperti ini tidak akan pernah ada yang bertahan hidup. Hanya saja waktunya yang berbeda, ada yang cepat atau bisa juga bertahan sampai beberapa bulan. Tapi pasti akan mati,”jelasnya.Soepadmo kemudian mencontohkan dengan kejadian sapi lahir berkaki tiga yang pernah terjadi di Salawati, menurutnya gen letal pada sapi tersebut bisa bertahan sampai satu bulan. Namun setelah itu sapi aneh itupun akhirnya juga mati.Menghindari kejadian aneh seperti ini, kepada para peternak, Soepadmo menghimbau untuk tidak sembarang mengawinkan ternak peliharaannya. Bahwa pejantan yang memiliki kelainan genetik dipastikan akan menurun pada anak yang dilahirkan. Entah itu berwujud gajah, badak ataupun kelainan lainnya. “Intinya jangan mengawinkan dengan pejantan yang satu keturunan yang diduga puna gen letal. Jadi carikan bibit pejantan di luar kawasan itu. Kalau misalnya anaknya ada 5 yang jantan 2 ekor, dua-duanya jangan dipakai untuk dikawinkan, lebih baik cari dari tempat yang lain,”himbau Soepadmo.
Pria berpenampilan kalem ini mengaku belum melihat secara langsung kasus babi aneh di belakang Toko Ringo tersebut. Ia hanya mendengar dari salah satu pejabat Pemkab kalau ada babi aneh yang wujudnya seperti badak dan gajah.Dengan kejadian ini, menurut Soepadmo, pihaknya akan tetap menaruh perhatian serius dengan berusaha memberikan penyuluhan kepada para peternak, terutama terkait dengan soal genetik. (yan)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP