(Alamku, Edisi 38 Desember 2007, www.cenderawasihpos.com)
DAHSSSYAAT,,,,,, “seperti mau kiamat rasanya”, itulah yang dirasakan masyarakat yang bermukim di kawasan penyanggah Cagar Alam Cycloop (CAC) dan daerah sekitar kota Sentani. Batu gunung berukuran raksasa menggelundung dari puncak dan tebing gunung bersama pasir,tanah dan air, menyapu pohon-pohon berdiameter besar, rumah penduduk dan tiga jembatan besar yang menghubungkan Abepura dengan Kota Sentani. Dampak temporernya ”lalu lintas macet dan makin panjangnya perjalanan menuju Bandara Sentani dan Kantor Kabupaten serta daerah pasar dan kawasan bisnis di Ibukota Kabupaten Jayapura sejak Bulan Maret 2007. Itu hanya sebagian dampak rusaknya kawasan CAC.
Kawasan ini, melintasi dua wilayah administratif yakni Kabupaten dan Kotamadya Jayapura. Masing-masing wilayah administrasi berbatasan langsung dengan kawasan C.A. Pegunungan Cycloop adalah Kecamatan Jayapura Utara (Kelurahan Angkasapura, Bayangkara dan Gurabesi.) , Jayapura Selatan (Kel.Ardipura, Vim dan Entrop), Abepura (Kelurahan Waena), Sentani Barat (Kel. Doyo Lama, Desa Maribu, Desa Waibron, Desa Dosai dan Desa Sabrán), Sentani Timar (Kelurahan Nolokla.), Sentani Kota (: Kelurahan Hinekombe, Ifar Besar dan Desa Sereh Gunung), dan Depapre.( Desa Waiya, Desa Yewena, Desa Yongsu Spari, Desa Ormu Wari, Desa Kendate, Desa Tablasupa, Desa Yepase, Desa Wambena, Desa Yongsu Desoyo dan Desa Nachatawa).Tekanan aktifitas pembangunan di kawa-san C.A. Pegunungan Cycloop yang makin tinggi, memberikan pengaruh langsung terhadap keseimbangan dan keberlanjutan eko-sistem yang ada di kawasan ini.
Sadar atau tidak, tekanan aktifitas pembangunan tersebut memberikan perubahan fisik maupun ekologi yang sangat signifikan baik di sekitar kawasan penyanggah maupun di kawasan inti.Secara faktual, kawa-san ini telah terluka oleh kegiatan manusia. Pasca longsor dan banjir Bulan Maret 2007, menga-kibatkan secara fisik kawasan yang berfungsi menampung air bagi ratusan ribu penduduk Kabupaten dan Kota Jayapura ini, makin berat menanggung beban. Bahkan hampir tidak mampu lagi. (Kusam)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP