(www.cenderawasihpos.com, 29 Januari 2008)
SENTANI-Tingginya curah hujan akhir-akhir ini ternyata menimbulkan kekhawatiran tersendiri dikalangan masyarakat di Kabupaten Jayapura akan terjadinya longsor. Kekhawatiran yang sama diungkapkan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura, Amos Hokoyoku.
Amos mengungkapkan dengan tingginya curah hujan tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi tanah longsor.Ini berhubungan dengan luasnya lahan kritis di Kabupaten Jayapura yang mencapai ribuan hektar.
"Yang jelas jika terjadi hujan deras yang intensitasnya tinggi maka dilokasi lahan kritis akan terjadi pengikisan tanah akibat resapan tanah tidak berfungsi dengan baik.Dari itu bisa, menimbulkan tanah longsor maupun banjir," tuturnya kepada Cenderawasih Pos kemarin.
Diakui jika masyarakat yang tinggal dipinggiran lokasi lahan kritis maupun dipinggiran lereng gunung tidak mau mengindahkan himbauan tentang pelestarian alam, maka tidak menutup kemungkinan bisa berakibat fatal. Untuk itu dirinya meminta kepada masyarakat yang selama ini tinggal disekitar lokasi cagar alam Cyclop untuk tidak lagi membuat rumah maupun membentuk pemukiman di lereng Cyclop karena dapat menimbulkan pengikisan tanah akibat pembukaan lahan tanpa mengkaji dampak lingkungannya.
Dari data yang dimiliki jumlah penduduk yang tinggal dilokasi lahan kritis yang tersebar diseluruh lokasi jumlahnya tidak sedikit yakni mencapai 5000 jiwa.Jika tidak dipaswadai maka Amos menggambarkan bisa terjadi musibah. "Curah hujan ini harus diwaspadai dan tidak hanya itu masayarakat juga kami minta untuk menghentikan melakukana pembukaan lahan-lahan perkebunan baru karena dampaknya sangat berpengaruh tidak hanya sepihak melainkan dapat merugikan masyarakat lain," tandasnya.(ade)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP