( Kompas, Senin 04 Desember 2006 )
Sejumlah ilmuwan dari Conservation International (CI) menemukan spesies baru ikan buas piranha di antara 13 spesies baru ikan air tawar di perairan Venezuela. Tapi kadar limbah dari penambangan emas di daerah tersebut menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup biota di sana.
"Ada keanekaragaman ikan yang sangat tinggi di sana," kata direktur CI Leeanne Alonso. Ia mengungkapkan temuan tersebut setelah melakukan satu survei selama tiga pekan di Sungai Orinoco dan Ventuari.
Para ilmuwan menemukan 13 spesies baru ikan, dua di antaranya diyakini sebagai jenis ikan lele mini dan jenis piranha pemakan daging. Selain itu, juga ditemukan spesies udang yang belum pernah didokumentasikan.
"Kawasan itu masih sangat perawan tetapi kami ingin memastikannya terlindungi sebelum terlambat," kata Alonso kepada Reuters. CI merupakan organisasi non profit yang mencari dan melindungi keanekaragaman kehidupan di Bumi.
"Ancaman terbesarnya adalah penambangan emas ilegal," katanya. Penambang emas menggunakan merkuri untuk memisahkan emas dari mineral lainnya sehingga menghasilkan polusi yang membahyakan lingkungan. Beberapa ikan yang diteliti terbukti memiliki kadar merkuri lebih tinggi dari ambang normal.
Banyak kaum pria dari desa-desa sekitar sungai Orinoco dan Ventuari bekerja di penambangan emas. Padahal, menurut Alonso, sebenarnya lebih berpotensi bagi mereka jika memanfaatkan kekayaan pemandangan alam dan wisata memancing, selain berdagang ikan hias.
Selama penelitian berlangsung, tim ilmuwan dari CI, Fundacion La Salee dan Fundacion Cisneros telah mendokumentasikan sebanyak 357 spesies tumbuhan, 157 spesies burung, dan 245 spesies ikan, termasuk 13 spesies yang baru.
Di kawasan Orinoco dan Ventuari terdapat sebuah resor yang pernah dikunjungi Presiden Jimmy Carter dan George Bush untuk memancing.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP