( Kompas, Senin 30 Oktober 2006 )
Para pecinta lingkungan berhasil menangkarkan iguana biru di alam. Iguana biru (Cyclura lewisi) adalah jenis kadal paling langka di dunia yang terancam punah. Tiga butir telur yang dihasilkan seekor iguana betina dari Pulau Grand Cayman, pulau terbesar di Kepulauan Cayman, Amerika Tengah berhasil menetas.
Iguana biru yang berhasil menghasilkan keturunan itu adalah satu di antara 219 iguana biru yang dilepas di kawasan konservasi di kawasan Laut Karibia tersebut.
Populasi iguana biru di alam sudah sangat terancam. Jika program penangkaran alami gagal dilakukan, para ahli memperkirakan spesies tersebut akan punah dalam satu dekade. "Hewan yang kami lepas pada tahun 2004 sekarang sudah matang secara seksual," kata Matt Goetz, deputi kepala herpetologi di Durell Wildlife Conservation Trust.
Ia mengungkapkan kegembiaraanya sejak melihat tiga butir telur menetas langsung pada sarang iguana biru di alam. Upaya melindungi reptil langka tersebut dari kepunahan sejatinya telah dilakukan sejak tahun 1990 melalui Program Perlindungan Iguana Biru.
Sebanyak sembilan organisasi lingkungan terlibat dalam program tersebut. Cara yang dilakukan adalah penangkaran secara alami dengan melepaskan sejumlah iguana ke kawasan konservasi. Iguana yang dilepas rata-rata berusia 2 hingga 3 tahun atau cukup besar sehingga tidak dimangsa ular atau predator lainnya. Iguana biru diklasifikasikan sebagai hewan yang sangat terancam punah.
Daftar merah yang dikeluarkan Himpunan Konservasi Dunia (IUCN) menyebutkan ancaman terbesar yang dihadapi iguana biru adalah rusaknya habitat karena aktivitas manusia. Antara tahun 1993 hingga 2002, wilayah habitatnya menurun drastis sehingga populasinya di alam menurun hingga 80 persen. Habitatnya banyak diubah menjadi ladang buah dan tempat penggembalaan. Ia juga diburu manusia dan terancam predator baru seperti kucing dan anjing.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP