(www.bintangpapua.com, 11-01-2013)
SENTANI—Mengingat curah hujan yang tinggi sejak awal bulan Januari 2013 ini, masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten Jayapura diharapkan untuk berperilaku ramah lingkungan dan tidak membuang sampah di selokan atau parit-parit.
Hal ini ditegaskan Marshall Suebu selaku salah seorang Pemerhati Lingkungan yang ada di Kabupaten Jayapura Rabu (09/01) kepada Bintang Papua di Sentani.
“Meskipun baru menambah armada pengangkut sampah tetapi jika perilaku masyarakat tetap sama yaitu membuang sampah di sembarang tempat maka banjir dan peristiwa lainnya bisa saja terjadi,” jelasnya.
SENTANI—Mengingat curah hujan yang tinggi sejak awal bulan Januari 2013 ini, masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten Jayapura diharapkan untuk berperilaku ramah lingkungan dan tidak membuang sampah di selokan atau parit-parit.
Hal ini ditegaskan Marshall Suebu selaku salah seorang Pemerhati Lingkungan yang ada di Kabupaten Jayapura Rabu (09/01) kepada Bintang Papua di Sentani.
“Meskipun baru menambah armada pengangkut sampah tetapi jika perilaku masyarakat tetap sama yaitu membuang sampah di sembarang tempat maka banjir dan peristiwa lainnya bisa saja terjadi,” jelasnya.
Dikatakannya, selain bencana, tata kota dan keindahan serta
kenyamanan kota juga akan terganggu jika sampah berserakan dimana-mana.
Apalagi seusai banjir dan air selokan meluap dimana-mana.
“Alangkah baiknya, selain armada pengangkut sampah yang ditambah, para petugas sampah pun harus ditambah,” tukasnya.
Tidak hanya itu, jika pemerintah belum bisa menambah petugas sampah, sebaiknya petugas sampah yang sudah ada juga ditingkatkan intensifnya sehingga ketika bekerja, para petugas sampah ini tetap dan bahkan lebih bersemangat membersihkan Kota Sentani dari sampah.
Untuk diketahui, diprediksikan dalam 60 hari kedepan, wilayah di Papua akan dilanda cuaca ekstrim. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Nasional maupun Daerah (BPBN dan BPBD) berencana untuk membangun posko siaga bencana guna mengantisipasi jika terjadi bencana baik itu banjir maupun longsor. (dee/aj/lo2)
“Alangkah baiknya, selain armada pengangkut sampah yang ditambah, para petugas sampah pun harus ditambah,” tukasnya.
Tidak hanya itu, jika pemerintah belum bisa menambah petugas sampah, sebaiknya petugas sampah yang sudah ada juga ditingkatkan intensifnya sehingga ketika bekerja, para petugas sampah ini tetap dan bahkan lebih bersemangat membersihkan Kota Sentani dari sampah.
Untuk diketahui, diprediksikan dalam 60 hari kedepan, wilayah di Papua akan dilanda cuaca ekstrim. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Nasional maupun Daerah (BPBN dan BPBD) berencana untuk membangun posko siaga bencana guna mengantisipasi jika terjadi bencana baik itu banjir maupun longsor. (dee/aj/lo2)