(www.bintangpapua.com, 30-01-2013)
FAK-FAK – Jika daerah lain di luar Kabupaten Fakfak biasanya menanam sayur bayam merah oleh penduduk lokal atau transmigrasinya, maka lain halnya dengan pedagang sayur mayur di Fakfak. Justru sayur bayam merah maupun sayur bayam hijau, sayur kangkung, terong, sawi, ketimun, rica, jahe maupun lainnya didatangkan dari Ambon atau Sorong. Untuk sayur kol, rica, bunga kol pun harus didatangkan dari Manado. Sungguh memprihatikan.
Dari pantauan Bintang Papua diatas KM Nggapulu saat sandar di Pelabuhan Fakfak, para pedagang sayur lokal Fakfak sudah stand by di dalam pelabuhan menunggu sayur pesanan yang didrop dari Ambon turun ke pelabuhan.
Sejumlah pedagang yang ditemui di pelabuhan mengatakan bahwa di Fakfak tidak ada petani yang mendrop sayur mayur ke pasar, sementara pesanan dari Ambon ke Fakfak hanya membutuhkan 16 jam perjalanan laut sehingga tiba di Fakfak pagi hari sayur itu masih segar.
FAK-FAK – Jika daerah lain di luar Kabupaten Fakfak biasanya menanam sayur bayam merah oleh penduduk lokal atau transmigrasinya, maka lain halnya dengan pedagang sayur mayur di Fakfak. Justru sayur bayam merah maupun sayur bayam hijau, sayur kangkung, terong, sawi, ketimun, rica, jahe maupun lainnya didatangkan dari Ambon atau Sorong. Untuk sayur kol, rica, bunga kol pun harus didatangkan dari Manado. Sungguh memprihatikan.
Dari pantauan Bintang Papua diatas KM Nggapulu saat sandar di Pelabuhan Fakfak, para pedagang sayur lokal Fakfak sudah stand by di dalam pelabuhan menunggu sayur pesanan yang didrop dari Ambon turun ke pelabuhan.
Sejumlah pedagang yang ditemui di pelabuhan mengatakan bahwa di Fakfak tidak ada petani yang mendrop sayur mayur ke pasar, sementara pesanan dari Ambon ke Fakfak hanya membutuhkan 16 jam perjalanan laut sehingga tiba di Fakfak pagi hari sayur itu masih segar.
“Biar kitorang pesan dari Ambon atau Sorong semua sayur masih
segar. Karena diatas kapal kan dingin sayur tahan lama, walaupun itu
sayur bayam, kangkung. Disini (Fakfak) kitorang tidak bisa harapkan,”
kata sejumlah pedagang kepada Bintang Papua.
Saat Bintang Papua naik ke atas kapal dan melihat banyaknya sayur mayur yang berderet di depan pantri dapur dek 4 KM Nggapulu. Menurut ABK KM Nggapulu bahwa sayur biasanya dipesan dari Fakfak. “Coba lihat saja pak, inikan semua sayur pesanan dari pedagang Fakfak, jadi kita taruh disamping dapur ini saja supaya mudah diturunkan kalau sampai di Fakfak,” kata ABK tersebut. (mul/don/l03)
Saat Bintang Papua naik ke atas kapal dan melihat banyaknya sayur mayur yang berderet di depan pantri dapur dek 4 KM Nggapulu. Menurut ABK KM Nggapulu bahwa sayur biasanya dipesan dari Fakfak. “Coba lihat saja pak, inikan semua sayur pesanan dari pedagang Fakfak, jadi kita taruh disamping dapur ini saja supaya mudah diturunkan kalau sampai di Fakfak,” kata ABK tersebut. (mul/don/l03)