(www.bintangpapua.com, 12-01-2012)
SENTANI - Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura terus melakukan pengawasan, khususnya bagi masyarakat yang mendatangkan atau memasok binatang berupa unggas dari luar daerahnya.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura Ir. Sambodo Samiyana kepada wartawan di Sentani Jumat (11/01).
“Kami sudah turun lapangan dan mengecek ke Balai Karantina Hewan, hewan apa saja yang sudah masuk ke Kabupaten Jayapura,” tandasnya.
Disebutkannya, kebetulan ada satu orang yang menjual anjing, pihaknya terus mengawasi kemana saja binatang-binatang tersebut dijual. Jika terindikasi ada penyakit seperti rabies maka akan ditarik.
SENTANI - Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura terus melakukan pengawasan, khususnya bagi masyarakat yang mendatangkan atau memasok binatang berupa unggas dari luar daerahnya.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura Ir. Sambodo Samiyana kepada wartawan di Sentani Jumat (11/01).
“Kami sudah turun lapangan dan mengecek ke Balai Karantina Hewan, hewan apa saja yang sudah masuk ke Kabupaten Jayapura,” tandasnya.
Disebutkannya, kebetulan ada satu orang yang menjual anjing, pihaknya terus mengawasi kemana saja binatang-binatang tersebut dijual. Jika terindikasi ada penyakit seperti rabies maka akan ditarik.
“Hal ini, guna mengantisipasi masuknya berbagai penyakit menular
seperti rabies, flu burung dan lain sebagainya yang berasal dari hewan,”
imbuhnya.
Dikatakannya, pihaknya terus melakukan melakukan sweeping terhadap semua hewan unggas yang berasal dari luar Papua dan Kabupaten Jayapura.
“Papua ini sudah ‘dikepung’ penyakit menular dari daerah lain, kita harus antisipasi dengan melakukan sweeping terhadap hewan yang berasal dari luar Papua seperti burung, anjing, kera, kucing dan hewan lain khususnya unggas,” paparnya.
Menurutnya, sudah ada peraturan daerah (Perda) Kabupaten Jayapura tentang larangan memasukan hewan dari luar.
“Namun, karena sudah banyak yang terlanjur masuk, pihaknya akan mencatat dan melakukan pemeriksaan, jika ada yang terinfeksi akan diisolasi,” ujarnya.
Diungkapkannya, pihaknya akan mencatat yang sudah masuk saja, jangan sampai penyakit menular ini masuk Papua khususnya Kabupaten Jayapura, karena bisa berbahaya jika sudah terkena penyakit ini.
“Belum ada laporan terkait penyakit-penyakit tersebut yang masuk ke wilayah ini,” tukasnya.
Ditambahkannya, pihaknya sangat mengharapkan peran serta masyarakat untuk melaporkan jika ada hewan yang terserang penyakit aneh, agar bisa diantisipasi sedini mungkin. (dee/aj/lo2)
Dikatakannya, pihaknya terus melakukan melakukan sweeping terhadap semua hewan unggas yang berasal dari luar Papua dan Kabupaten Jayapura.
“Papua ini sudah ‘dikepung’ penyakit menular dari daerah lain, kita harus antisipasi dengan melakukan sweeping terhadap hewan yang berasal dari luar Papua seperti burung, anjing, kera, kucing dan hewan lain khususnya unggas,” paparnya.
Menurutnya, sudah ada peraturan daerah (Perda) Kabupaten Jayapura tentang larangan memasukan hewan dari luar.
“Namun, karena sudah banyak yang terlanjur masuk, pihaknya akan mencatat dan melakukan pemeriksaan, jika ada yang terinfeksi akan diisolasi,” ujarnya.
Diungkapkannya, pihaknya akan mencatat yang sudah masuk saja, jangan sampai penyakit menular ini masuk Papua khususnya Kabupaten Jayapura, karena bisa berbahaya jika sudah terkena penyakit ini.
“Belum ada laporan terkait penyakit-penyakit tersebut yang masuk ke wilayah ini,” tukasnya.
Ditambahkannya, pihaknya sangat mengharapkan peran serta masyarakat untuk melaporkan jika ada hewan yang terserang penyakit aneh, agar bisa diantisipasi sedini mungkin. (dee/aj/lo2)