(www.cenderawasihpos.com, 26 Desember 2007)
Kembalinya kangguru Tanah (Thylogale Brunii) dan labi-labi moncong babi tersebut harus menjadi perhatian semua pihak dan diperlukan tanggung jawab bersama untuk memastikan hewan-hewan langka tersebut dapat hidup tenang di alamnya dan dapat berkembang biak dengan baik. Banyak satwa endemik Papua yang terancam punah akibat perburuan liar dan ulah-ulah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab dengan memperdagangkan dan memindahkannya dari habitat aslinya di Papua.Hal itu diungkapkan Direktur Penyidikan Dan Perlindungan Hutan Ir. Awria Ibrahim mewakili Dirjend Konservasi Keanekaragaman Hayati Departemen Kehutanan RI saat memberikan sambutan pada acara pelepasliaran kangguru tanah ke Taman Nasional Wasur Merauke, Selasa, (11/12).
Menurutnya, tidak hanya kangguru tanah, semua jenis satwa apabila diburu secara alami mereka akan bermigrasi meninggalkan tempat asalnya untuk mencari tempat baru yang aman dan dapat berkembang biak. “Satwa akan bermigrasi apabila diburu terus,”jelasnya.Dikatakannya, apabila pemerintah dan masyarakat setempat telah melarang adanya perburuan modern dengan menggunakan senjata api, maka konsekuensinya semua pihak harus mentaatinya dan mendukung larangan tersebut, sehingga peraturan dengan maksud melestarikan satwa dan alam itu dapat berjalan dengan baik.Apabila satwa atau lingkungan alam, dirusak, akibatnya akan berdampak kepada manusia terutama mereka yang tinggal dan bergantung kepada lingkungan sekitarnya, selain itu, generasi berikutnya tidak akan dapat menikmati keindahan alam dan satwa-satwa seperti yang ada saat ini.Lebih jauh dijelaskannya, meski saat ini masyarakat Merauke masih melakukan perburuan, namun masih dalam ambang batas kewajaran karena umumnya mereka menggunakan cara-cara tradisional dan hewan yang diambil juga sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam rumah tangga.Namun begitu, diharapkannya bahwa kedepannya, perburuan di Merauke dapat berkurang atau mungkin tidak diperbolehkan lagi, dengan memberdayakan masyarakat melalui mata pencaharian lainnya.
“Ini tugas pemerintah untuk membangun perekonomian kerakyatan,”paparnya.Diharapkannya, dengan pelepasliaran kangguru tanah kepada habitatnya ini, dapat kembali memperbanyak populasi satwa yang hampir punah itu. Oleh karena itu, kelangsungan hidup kangguru tanah yang baru dilepas tidak hanya tanggung jawab pengelola taman wasur, namun dukungan semua pihak akan menjaga kelestarian kangguru tanah begitu juga terhadap satwa-satwa lainnya.(api)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP