(www.cenderawasihpos.com, Rabu 19-12-2007)
JAYAPURA-Dampak kerusakan ekosistem pantai, mulai dari Hamadi, Holtekamp dan Skouw, nampaknya menjadi ancaman serius terjadinya proses abrasi pantai. Tidak hanya kawasan pesisir pantai yang dikhawatirkan terjadi kerusakan, namun sejumlah pemukiman masyarakat khususya di daerah Skouw terancam tergusur karena dampak abrasi pantai yang menyebabkan garis pantai terus masuk ke arah darat. Ironisnya, ancaman abrasi pantai yang ada saat ini hanya baru sebatas kajian yang menjadi bahan pembicaraan dan belum dilakukan tindakan nyata.
Padahal dari survey yang dilakukan PT Ananda Shania, Konsultama rekanan dari Bapedalda Kota Jayapura, kerusakan yang ditemukan di sepanjang pantai Hamadi, Holtekamp dan Skouw ini butuh penanganan segera. "Dari tiga kawasan pantai tersebut, yang paling riskan terjadi abrasi adalah di kawasan Skouw. Bahkan dari survey di lapangan ada pemukiman di Skouw yang sudah 5 kali direlokasi, masyarakat sudah menunggu penanganan dari pemerintah, supaya mereka tidak bergeser lagi,"ungkap Jansen Kamawa, salah seorang anggota tim konsultan saat ditemui Cenderawasih Pos di sela kegiatan tersebut, kemarin. Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan Bapedalda Kota Jayapura Ir Ketty Kailola mengatakan, sejauh ini pihak Bapedalda baru sebatas melakukan kajian terhadap pengelolaan kawasan pantai.
Menurutnya, untuk tindak lanjut penanganan, memang perlu kerja sama dari semua pihak terkait. "Kami hanya siapkan kajian pengelolaan sebagai dasar kegiatan atau pembangunan di kawasan pantai ini,"ujar Ketty. Ketua DPRD Kota Jayapura yang hadir dalam kegiatan tersebut juga merespon positif hasil kajian pengelolaan kawasan pantai di wilayah Jayapura yang diketahui banyak ancaman abrasi ini. Pihaknya menyayangkan, lemahnya perencanan dan pengawasan terhadap kawasan pantai, yang hingga saat ini master plan pengembangan kawasan belum ada. Apalagi ada rencana pembangunan pembangkit listrik di eks Logpond Hanurata, sehingga pengelolaan kawasan pantai harus jelas. Pihaknya berharap bahwa kajian masalah pantai ini tidak hanya sebatas menjadi bahan pembicaraan, tapi perlu juga diajukan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) kota Jayapura supaya ada tindaklanjut nyata. "Kita harapkan dokumen dan hasil kajian pengelolaan kawasan pantai ini diajukan ke dewan,"tandasnya. (tri)