(www.cenderawasihpos.com, Rabu 19-12-2007)
KEEROM-Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom untuk memberdayakan para petaninya, apalagi melalui dana APBN Pemkab Keerom, untuk instansi teknis dialokasikan dana tani padat karya sebesar Rp 30 juta.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Keerom, Anton Samaryanto, SH, M.Si, mengatakan, alokasi dana tersebut dikhususkan untuk pengoptimalisasi lahan pertanian, dalam hal ini perluasan areal persawahan yang berlokasi di Kampung Wiantre, Distrik Skamto.“Ini merupakan program padat karya dari dana APBN untuk perluasan areal sawah seluas 100 hektar. Bantuan itu sebagai bentuk perhatian kami terhadap para petani, untuk bagaimana memberdayakan kehidupan mereka,” tandasnya kepada Cenderawasih Pos di kediamannya, Kampung Work, Distrik Arso, Keerom, Selasa (18/12).Dengan bantuan itu, saat ini pihaknya telah melakukan perluasan areal sawah seluas 50 hektar, sementara sisanya sedang dalam proses pengerjaan.
Diterangkan, seharusnya 100 hektar lahan sawah itu telah diselesaikan pada Desember ini, namun karena ada beberapa kendala, sehingga terjadi keterlambatan dan akan diselesaikan secara perlahan-lahan hingga awal tahun 2008, sekaligus, akan dilaksanakannya penanaman padi pada musim tanam mendatang. “Sebagian lokasi sawah sudah digunakan untuk kegiatan penanaman,” terangnya.Kendala tersebut antara lain, mobilitas alat berat dari tempat asal ke lokasi, kondisi lahan yang kurang mendukung percepatan perluasan areal itu, kerusakan alat berat, serta beberapa faktor lainnya, salah satunya proses percetakan sawah yang harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para petani.Alokasi dana Rp 30 juta itu juga di peruntukan untuk program pembuatan dan perbaikan drainase persawahan.Disamping bantuan dana itu, pihaknya juga menyalurkan bantuan fasilitas pertanian seperti mesin Alkon, bibit tanaman padi untuk di tanaman pada areal 100 hektar itu, pupuk, kemudian alat pertanian kecil (APK) diantaranya sabit dan sebagainya.
“Khusus bibit padi yang kami berikan bagi para petani itu adalah bibit padi unggul, dengan jenis varietas Celebes dan varietas Chieran. Kedua jenis varietas ini kami datangkan dari Benih Padi Unggul dari Maros,” katanya.Terkait dengan itu, dirinya berharap, dengan adanya bantuan itu, baik itu dana segar maupun bantuan sarana produksi pertanian maupun (Saprodi) maupun APK, diharapkan para petani dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam memberdayakan kehidupan mereka, melalui usaha taninya itu.(nls).
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP