(www.cenderawasihpos.com, 10-12-2007)
MERAUKE- Setelah berbagai organisasi perempuan di Merauke melakukan aksi tanam pohon di Pantai Payum beberapa hari lalu, maka giliran Pegawai Negeri Sipil baik Otonom maupun Vertikal yang tergabung dalam Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Kabupaten Merauke melakukan aksi tanam 1.000 Pohon. Aksi tanam 1.000 pohon tersebut dilakukan di Pantai Lampu Satu Merauke, Sabtu (8/12) diawali Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze, kemudian para anggota Korpri tersebut. Hanya saja, jumlah pohon yang akan ditanam jauh lebih sedikit dari jumlah anggota Korpri yang datang. Akibatnya, sebagian Anggota Korpri tersebut terpaksa hanya berdiri tidak tahu mau berbuat apa, meski seluruh anggota Korpri diperintahkan hanya menanam 1 pohon setiap orang. Aksi ini merupakan bagian dari Gerakan Tanam dan Pekan Memelihara Pohon yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa hari lalu, dan merupakan kegiatan seremonial ketiga setelah sebelumnya oleh Menteri Kehutanan RI, MS Ka’ban diadakan di Kampung Urum Distrik, Semangga Merauke dan Pantai Payum oleh berbagai Organisasi Perempuan di Pantai Payum Distrik Merauke. Kendati begitu, Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze, mengingatkan untuk tidak hanya tahu tanam tapi tidak lagi diperhatikan setelah tanam tersebut.
Meski secara nasional pencangan Tanam dan Pelihara Pohon sudah dilakukan Presiden, namun menurut Bupati, tahun 2008 mendatang akan dicanangkan sebagai tahun tanam dan pelihara pohon untuk masyarakat di Kabupaten Merauke. Untuk itu, kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke diperintahkan untuk mulai mempersiapkan anakan pohon dan titik-titik lokasi untuk penanam an pohon sepanjang tahun. ‘’Jangan anggap bahwa pekerjaan ini sia-sia, tapi pekerjaan ini dapat membantu kita untuk tidak mengalami kesulitan di dalam kehidupan karena bumi semakin panas,’’ terangnya. Menurut Gebze, Suatu fenomena alam yang sudah terjadi belakangan ini di Papua akibat memanasnya bumi patut dicermati, yakni beberapa hari lalu di Wamena ditimpa hujan es. Akibatnya banyak tanaman mati. Sayur-sayuran seperti kol mati setelah ditimpa hujan es. ‘’Ini salah satu bagian dari fenomena alam. Ini pemberitahuan alam kepada kita, bahwa system alam tidak stabil. Jangan sampai itu terjadi pada kita,’’ katanya. (ulo)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP