Foto Dok. Kompas
(www.kompas.com 28-12-2007)
Jutaan tahun lebih lama sebelum dinosaurus ada, kumbang ternyata sudah hidup lebih dulu di muka Bumi. Bahkan, didukung kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungannya membuatnya berkembang menjadi ribuan spesies saat ini.
Selama ini, para ilmuwan memprediksi bahwa kumbang muncul sekitar 140 juta tahun lalu atau bersamaan dengan berkembangnya tanaman berbunga. Namun, hasil penelitian ternbaru terhadap DNA kumbang modern dan fosilnya menunjukkan bahwa kelompok hewan tersebut sudah ada 300 juta tahun lalu. Artinya,kumbang sudah muncul sekitar 70 juta tahun sebelum dinosaurus.
"Tidak seperti dinosaurus yang mengalami kepunahan, kumbang justru bertahan karena keragaman ekologi dan adaptasinya," ujar Alfried Vogler, ahli serangga (entomolog) dari Imperial College London dan Museum Sejarah Nasional London.
Saat ini, kumbang telah berkembang menjadi sekira 350 ribu spesies yang tersebar di pelosok dunia. Bahkan, diperkirakan masih ada jutaan spesies yang masih belum ditemukan dan diidentifikasi. Kumbang mewakili hampir seperempat total spesies di muka Bumi.
Mengapa spesies kumbang bisa begitu banyak sudah lama diperdebatkan para ahli namun tidak pernah disimpulkan alasannya. Vogler yakin kumbang dapat selalu sukses beradaptasi karena sejak pertama kali muncul berada di lingkungan yang setiap saat berubah.
"Jumlah spesiesnya yang besar saat ini bertahan dengan baik sebagai hasil evolusi sejak dini," ujar Vogler. Faktanya, spesies kumbang mengalami diversivikasi begitu banyak sejak pertama muncul hingga sekarang.
Mengapa spesies kumbang bisa begitu banyak sudah lama diperdebatkan para ahli namun tidak pernah disimpulkan alasannya. Vogler yakin kumbang dapat selalu sukses beradaptasi karena sejak pertama kali muncul berada di lingkungan yang setiap saat berubah.
"Jumlah spesiesnya yang besar saat ini bertahan dengan baik sebagai hasil evolusi sejak dini," ujar Vogler. Faktanya, spesies kumbang mengalami diversivikasi begitu banyak sejak pertama muncul hingga sekarang.
Kesimpulan ini diambil Vogler dan timnya setelah mempelajari DNA dari 1.880 spesies kumbang modern. Mereka juga mempelajari fosil kumbang tertua berusia 265 juta tahun untuk menyusun pohon evolusi.(LIVESCIENCE/WAH).