( Cenderawasih Pos, Senin 18 September 2006 )
Rencana PT Indo Sawit Lestari untuk membuka perkebunan Singkong dan Pabrik Tepung Tapioka dan Etanol tampaknya benar-benar akan diwujudkan dalam waktu dekat ini. Pasalnya, pihak PT Indo Sawit Lestari telah mengantongi Izin baik dari Pemprov Papua maupun dari Pemda Kabupaten Merauke.
‘’Izin dari Provinsi melalui Badan Promosi dan Investasi Daerah sudah ada. Begitu pula ijin lokasi tanah dari Bapak Bupati Merauke juga sudah keluar pada 7 Agustus 2006 ini. Yang akan kita lakukan tinggal pendekatan dengan masyarakat pemilik hak ulayat adat dan pemerintah distrik,’’ kata Kuasa Disrektur Utama PT Indo Sawit Lestari, Sabara Dawenan, SE, ketika ditemui koran ini, kemarin.
Menurut Sabara, dari izin lokasi yang diberikan, nantinya perkebunan Singkong tersebut akan berada pada 2 lokasi yakni Sermayam Distrik Tanah Miring seluas 14.000 ha dan Distrik Jagebob bagian Nalkin seluas 26.000 ha. Namun, pembukaan kebun singkong tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Untuk tahap pertama, akan dibuka 1.000 ha. ‘’Ya mungkin jangka 5 tahun untuk kebun 4.000 ha dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 12.500 orang,’’ terangnya. Untuk merealisasikan proyek perkebunan Singkong dan Pabrik Tapioka tersebut, menurut Sabara, dana investasi yang disiapkan sebesar 25 juta Dollar Amerika Serikat atau setara Rp 460 miliar.
Sementara perkiraan omset produksi setiap tahunnya diperkirakan mencapai Rp 350 miliar.Disinggung kapan mulai melakukan action lapangan, Sabara Dawenan yang juga Kepala Korindo Group Cabang Merauke itu mengungkapkan, sebenarnya dari pihak Manajemen Jakarta mengharapkan untuk secepatnya, namun pihaknya masih melakukan pendekatan-pendekatan dengan masyarakat pemilik hak ulayat adat di lokasi yang diberikan itu.
Perusahaan tersebut untuk sementara waktu akan berkantor Pusat di Merauke. Pemilik modal perusahaan ini sendiri berasal dari Korea yang saat ini sedang mencari peluang untuk dapat menghasilkan Bio Diesel atau Etanol.
‘’Sebenarnya mereka punya modal, tapi karena lahan yang terbatas sehingga mencari peluang ke Indonesia. Jadi produksinya selain untuk tepung tapioka itu sendiri, juga Etanol. Karena saat ini sejumlah negara maju mengupayakan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan,’’terangnya. (ulo)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP