( Cenderawasih Pos, Selasa 26 September 2006 )
Satu minggu terakhir ini masyarakat di Kabupaten Biak Numfor mulai kesulitan mendapatkan minyak tanah (mitan). Pasalnya hampir sebagian besar pangkalan minyak tanah mengalami kekosongan. Dari pantauan Cenderawasih Pos di wilayah kota khususnya di kawasan belakang Patina 3 buah pangkalan minyak tanah mengaku kehabisan stok.
Akibat sulit mendapatkan minyak tanah, beberapa pangkalan yang baru mendapat droping langsung diserbu warga, seperti yang terjadi di salah satu pangkalan minyak tanah di daerah Ynures. Pemilik pangkalan yang ditemui Cenderawasih Pos mengaku antrian masyarakat baru hari ini terjadi, sebab beberapa hari lalu pangkalan yang dikelolanya sempat mengalami kekosongan stok, namun Senin (25/9) pihaknya baru mendapat droping sekitar 2 ton dari agen."Kami baru dapat droping 2 ton, memang beberapa hari kami sempat kehabisan.Untuk antrian baru hari ini terjadi antrian,"terangnya.
Sementara itu salah satu agen minyak tanah, AMT Jacky Susanto yang dikonfirmasi melalui Novi bagian pemasaran mengaku Cukup heran dengan banyaknya pangkalan yang kehabisan stok. Sebab selama ini distribusi minyak tanah dari Pertamina ke agen dan selanjutnya ke pangkalan berjalan normal. Bahkan
menurutnya tidak ada pengurangan kuota baik dari Pertamina maupun dari agen."Kami juga heran pada hal distribusi kami lakukan sesuai dengan jadwal dan kontrak antara kami dengan pangkalan. Setiap bulannya kami mendapat droping 195 ton dari Pertamina dan kami distribusikan ke 63 pangkalan yang ada dibawah kami sesuai kontrak,"terangnya.
Meskipun saat ini warga mulai kesulitan mendapatkan minyak tanah Namun dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan harga minyak tanah tidak mengalami kenaikan dan pada umumnya dijual dengan harga Rp 2.650 perliter.
Sementara itu Asisten Manager Humas Pertamina UPMS VIII Jayapura, Irto P Ginting yang dihubungi Cenderawasih Pos via telepon seluler mengatakan, stok minyak tanah yang berada di wilayah UPMS VIII termasuk Biak Numfor masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Adanya kekosongan yang terjadi di beberapa pangakalan menurut Irto kemungkinan disebabkan adanya kepanikan di masyarakat sehingga terjadi penimbunan di tingkat masyarakat. Terkait dengan hal tersebut Irto meminta agar masyarakat di Kabupaten Biak Numfor tidak perlu panik. Sebab selain stok yang dimiliki Pertamina masih cukup aman sampai 200 hari, Irto juga menyampaikan bahwa harga minyak tanah tidak mengalami kenaikan."Kami minta masyarakat tidak perlu panik sebab stok yang kita miliki masih cukup dan tidak ada kenaikan harga,"tegasnya. (nat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP