( Kompas, Senin 19 September 2006 )
Tangkap lalat dan letakkan matanya di bawah mikroskop. Struktur matanya menjadi inspirasi para ilmuwan untuk mengembangkan kamera video pendeteksi gerakan, sistem detektor target untuk peralatan militer, maupun radar.
Sebab, mata seekor lalat diketahui mampu melihat gerakan objek dengan jelas di antara benda-benda lain yang berada di sekitarnya. Hal tersebut dapat dilakukan karena serangga tersebut dapat menyatukan gambaran suatu objek yang mendapatkan tingkat pencahayaan berbeda-beda. Kamera konvensional umumnya hanya bersandar pada satu tingkat pencahayaan.
Misalnya, melihat gerakan seseorang di antara rerimbunan pohon. Dengan memfokuskan pandangan di sekitar gerakan, mata lalat dapat melihat perpindahan objek secara utuh. Russell Brinkworth dari Universitas Adelaide, Australia mengembangkan software yang menjalankan program seperti cara kerja mata lalat melihat objek di depannya. Selama sekitar tiga setengah tahun, tim penelitiannya telah meniru tahap awal berupa penerjemahan cahaya menjadi listrik dalam otak lalat.
Ia menggunakan komponen-komponen elektronika seperti resistor, transistor, kapasitor, dan sensor cahaya untuk membuat model elektronika sistem penglihatan lalat. Peralatan yang dikendalikan software yang berjalan di PC standar digunakan untuk membuat sistem perekam video yang lebih canggih. Brinkworth berencana mengembangkan prototipnya dalam bentuk chip sehingga suatu ketika dapat ditanam dalam sensor kamera biasa. Dengan demikian, kamera dapat melihat gerakan objek dengan lebih baik.
"Dengan meniru kemampuan melihat lalat, kami berharap dapat meningkatkan cara informasi ditangkap kamera dan sistem penglihatan, kemudian memaksimalkan informasi tersebut," ujar Brinkworth. Penelitian awal yang didanai kantor Penelitian Sains Angkatan Udara AS tersebut kelak juga diharapkan dapat mendeteksi gerakan cepat. Misalnya, gerakan misil yang melewati kabut atau awan
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP