( Cenderawasih Pos, Selasa 17 Oktober 2006 )
Sumber air kali mati yang merupakan salah satu sumber daya alam yang selama ini menyupalai kebutuhan air besih bagi warga kota pala Fakfak kini kondisinya mulai mengering. Mengeringnya sumber air kali mati di kota pala Fakfak di akibatkan musim panas selama 23 hari, sejak 24 September 2006 hingga 16 Oktober 2006 yang melanda kota pala Fakfak, dengan mulai mengeringnya sumber air kali mati membuat warga kota pala mulai mengalami kesulitan memperoleh air bersih.
Direktur Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), Jen Rumbouw, SE, kepada Fakfak Expres, membenarkan, bahwa kondisi sumber air kali mati kini mulai mengering dan tak lagi bisa menyuplai kebutuhan air bersih kepada pelanggan secara normal.
Musim panas selama 23 hari yang melanda kota pala Fakfak mengakibatkan dibit air di sumber kali mati mulai menurun dari batas normal, Dirut PDAM Fakfak, mengatakan kondisi normal pelayanan air bersih dari sumber air kali mati biasanya mencapai 28 liter perdetik namun saat ini kondisi ini sudah menurun hingga 13 liter per detik.
Dengan menurunnya dibit air menjadi 13 liter per detik, maka yang jelas kata dia, pelayanan air bersih kepada pelanggan PDAM Fakfak sudah tidak lagi berjalan normal seperti sediua kala. Dan di kuatirkan bila kondisi ini menurun sampai 10 liter perdetik, maka PDAM tidak lagi mampu untuk melayani kebutuhan air bersih kepada pelanggan secara normal, dan bila kemungkinan ini terjadi dalam beberapa hari maka pihak PDAM akan membuka beberapa kran umum di beberapa titik untuk melayani masyarakat.
Mengeringnya sumber air kali mati di musim panas ini cukup mengganngu masyarakat Fakfak di bulan suci Ramdhan terlebih lagi bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasanya. Untuk sementara ini guna melayani kebutuhan air bersih bagi pelanggan di kota Pala Fakfak, PDAM akhirnya harus menggunakan mesin pompa dari petak 6 untuk melayani kebutuhan air bersi bagi pelanggan yang berada di daerah puncak, wagom pantai, hingga ke Tanama, kecuali pelanggan yang berada di daerah Cenderawasih dan pemancar RRI tidak dapat dilayani dengan menggunakan pompa air dari petak 6. (ric)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP