( Cenderawasih Pos, Jumat 06 Oktober 2006 )
Kegiatan illegal fishing dan pelanggaran laut lainnya di wilayah tugas Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Guskamla Armatim) yang berpangkalan di Biak Numfor menunjukan grafik penurunan. Komandan Guskamla Armatim Laksamana Pertama TNI.Bambang Suwarto yang ditemui wartawan usai memimpin upacara peringatan HUT TNI ke-61 di Lapangan Putra Angkasa mengatakan meskipun mengalami penurunan, TNI AL tetap meningkatkan kewaspadaannya dalam melakukan pengamanan di wilayah perairan khususnya kawasan Timur Indonesia.
Untuk melakukan pengawasan tersebut menurut Danguskamla, ada 14 kapal milik TNI AL yang beroperasi di wilayah Armada Timur untuk melakukan patroli dan pengawasan."Saat ini ada 14 kapal yang melakukan patroli dan sampai sejauh ini menurut laporan yang kami terima kegiatan illegal fishing dan pelanggaran laut lainnya sudah mulai menurun,"ungkapnya tanpa merinci besarnya perunan tersebut.
Meskipun mengakui terjadi penurunan, namun pelanggaran laut khususnya mengenai kelengkapan administrasi pelayaran menurut Danguskamla masih sering dijumpai. Pelanggaran tersebut terjadi karena ada keteledoran dari pemilik kapal yang kurang memperhatikan masalah kelengkapan administrasi pelayaran. "Pelanggaran seperti ini merupakan keteledoran dari pemilik kapal dan setiap pelanggaran yang kita temukan tetap akan kita proses sesuai dengan prosedur,”tambahnya.
Disinggung mengenai daerah-daerah yang rawan terhadap pelanggaran laut, Danguskamla mengatakan sampai saat ini wilayah perairan Laut Aru di Selatan Papua merupakan salah satu daerah rawan terjadinya pelanggaran. Sebab aktifitas pelayaran khususnya penangkapan ikan di Perairan Aru yang sangat kaya dengan ikan menurut Danguskamla cukup tinggi. (tiat)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP