(www.bintangpapua.com, 13-10-2012)
WAROPEN - Masyarakat pesisir waropen sepanjang Urfas- Waren saat ini mulai resah dan khawatir akibat abrasi pantai yang kini terus menerus terkikis bahkan bakal terjadi relokasi warga secara besar-besaran jika saja tidak segera dibangun taluk pengaman ombak oleh pemerintah daerah setempat.
Bahkan saat ini beberapa ruas jalan seperti di ronggaiwa nyaris putus akibat abrasi pantai, selain itu juga sejumlah rumah masyarakat, rumah ibadah terancam hancur air laut akibat abrasi pantai. Pantauan Bintang Papua Kamis (11/10) kemarin, hampir disepanjang pantai urfas hingga waren sudah saatnya dibangun taluk pengaman ombak oleh pemerintah daerah setelah melalui dinas terkait.
Ketua DPRD Kabupaten Waropen Penehas Hugo Tebay, STh kepada wartawan Koran ini kemarin mengaku abrasi pantai disepanjang pesisir pantai Urfas- waren sudah saatnya dibangun taluk pemecah ombak oleh pemerintah daerah, jika saja kondisi ini terus dibiarkan maka dikhawatirkan dampak yang sangat besar dengan terjadi relokasi warga secara besar-besaran.
’’ abrasi pantai dari waren- urfas sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, jika tidak segera dibangun talk pemecah ombak, ini akan sangat berbahaya bagi masyarakat pesisir yang ada di waropen,’’ jelas Hugo
Dikatakan, abrasi pantai dipesisir waropen tersebut tidak terlepas dari ulah manusia yang selama ini mengambil material berupa batu maupun pasir demi pembangunan yang semaak dilakukan di waropen, sehingga dari tahun ketahun terjadi pengikisan pantai yang luar biasa.
’’ di botawa banyak material bangunan, sehingga masyarakat tidak serta merta harus ambil batu dan pasir di pesisir pantai terus untuk pembangunan di waropen ini sangat berbahaya, memang semua karna kebutuhan masyarakat tapi harus dipikirkan efeknya yang lebih besar,’’terangnya.
Ia mengaku, dewan akan berupaya untuk pada sidang perubahan anggaran yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, akan diusulkan untuk pembangunan taluk dipesisir pantai waren-urfas dengan mengalihkan semua dana SKPD yang dianggap tidak terlalu urgen untuk dilaksanakan.
’’ informasi yang kami dapat, ada bantuan dari pemerintah provinsi untuk pembangunan taluk sepanjang 2 km, tapi sekarang belum jelas bantuan itu kapan direalisasikan, tapi kita juga akan prioritaskan pada sidang perubahan anggaran untuk bisa diakomodir, kegiatan SKPD yang tidak terlalu mendesak akan kita alihkan untuk APBD induk 2013 saja,’’ terangnya (es/achi/LO1)
WAROPEN - Masyarakat pesisir waropen sepanjang Urfas- Waren saat ini mulai resah dan khawatir akibat abrasi pantai yang kini terus menerus terkikis bahkan bakal terjadi relokasi warga secara besar-besaran jika saja tidak segera dibangun taluk pengaman ombak oleh pemerintah daerah setempat.
Bahkan saat ini beberapa ruas jalan seperti di ronggaiwa nyaris putus akibat abrasi pantai, selain itu juga sejumlah rumah masyarakat, rumah ibadah terancam hancur air laut akibat abrasi pantai. Pantauan Bintang Papua Kamis (11/10) kemarin, hampir disepanjang pantai urfas hingga waren sudah saatnya dibangun taluk pengaman ombak oleh pemerintah daerah setelah melalui dinas terkait.
Ketua DPRD Kabupaten Waropen Penehas Hugo Tebay, STh kepada wartawan Koran ini kemarin mengaku abrasi pantai disepanjang pesisir pantai Urfas- waren sudah saatnya dibangun taluk pemecah ombak oleh pemerintah daerah, jika saja kondisi ini terus dibiarkan maka dikhawatirkan dampak yang sangat besar dengan terjadi relokasi warga secara besar-besaran.
’’ abrasi pantai dari waren- urfas sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, jika tidak segera dibangun talk pemecah ombak, ini akan sangat berbahaya bagi masyarakat pesisir yang ada di waropen,’’ jelas Hugo
Dikatakan, abrasi pantai dipesisir waropen tersebut tidak terlepas dari ulah manusia yang selama ini mengambil material berupa batu maupun pasir demi pembangunan yang semaak dilakukan di waropen, sehingga dari tahun ketahun terjadi pengikisan pantai yang luar biasa.
’’ di botawa banyak material bangunan, sehingga masyarakat tidak serta merta harus ambil batu dan pasir di pesisir pantai terus untuk pembangunan di waropen ini sangat berbahaya, memang semua karna kebutuhan masyarakat tapi harus dipikirkan efeknya yang lebih besar,’’terangnya.
Ia mengaku, dewan akan berupaya untuk pada sidang perubahan anggaran yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, akan diusulkan untuk pembangunan taluk dipesisir pantai waren-urfas dengan mengalihkan semua dana SKPD yang dianggap tidak terlalu urgen untuk dilaksanakan.
’’ informasi yang kami dapat, ada bantuan dari pemerintah provinsi untuk pembangunan taluk sepanjang 2 km, tapi sekarang belum jelas bantuan itu kapan direalisasikan, tapi kita juga akan prioritaskan pada sidang perubahan anggaran untuk bisa diakomodir, kegiatan SKPD yang tidak terlalu mendesak akan kita alihkan untuk APBD induk 2013 saja,’’ terangnya (es/achi/LO1)