
Jayapura – Lagi-lagi banjir melanda kota Jayapura, seperti di kawasan Laba-Laba, Bambu Kuning Polimak. Hujan yang mengguyur Kota Jayapura Rabu (12/6) subuh, membuat rumah-rumah yang berada di kawasan Bambu Kuning terendam air.
Bambu Kuning kini menjadi langganan banjir. Setiap kali turun hujan kawasan Bambu Kuning tidak pernah lepas dari Banjir. Kendati demikian, pemerintah selalu tinggal diam, tidak ada upaya cara mengatasinya. Namun demikian tidak bisa pemerintah selalu disalahkan. Masyarakat yang bermukim di kawasan Bambu Kuning selalu membuang sampah sembarangan. Alhasil, setiap kali turun hujan got tersumbat. Jalan dan rumah masyarakat yang menjadi sasaran dari banjir.
Ibu Mery salah satu warga yang sebagian halaman rumahnya terendam, mengaku setiap hujan turun deras, Bambu Kuning selalu menjadi langganan banjir. Untuk itu, dirinya berharap ada perhatian serius pemerintah setempat agar sesegera mungkin menangani hal tersebut sehingga tidak terjadi lagi banjir. “Kami harapkan ada penanganan masalah banjir di kawasan ini, karena saluran air disini sudah tertutup,” ujarnya pada Papua Pos, Kamis (12/6).Banjir di Bambu Kuning, mengakibatkan jalur Jayapura– Polimak lumpuh karena air yang menggenangi kawasan tersebut mencapai hingga ketinggian 1 meter, otomatis roda dua dan empat tidak bisa melewati kawasan tersebut.
Akibat Bambu Kuning kerap banjir, membuat warga yang berada disekitar Bambu Kuning pusing dan selalu timbul rasa was-was.“Warga disini juga setiap hujan pasti was-was karena setiap kali hujan turun pasti Bambu Kuning banjir. Oleh karena itu, kami berharap hal ini dapat segera diatasi pemerintah,” ujar Mery.
Dari pantauan Papua Pos dilokasi banjir, Dinas Kebersihan dan Pemakaman Kota Jayapura mengirimkan dua unit mobil truk sampah untuk mengangkut sampah-sampah yang berserakan akibat banjir. Demikian juga warga sibuk membantu dinas kebersihan mememasukan sampah kedalam truck.
Dengan terpaksa pula kenderaan roda dua dan roda empat yang dari arah Entrop-Polimak- Jayapura memutar kenderaan dari jalan Argapura tujuan ke Jayapura. Alhasil, terjadi antrian yang cukup panjang sepanjang jalan lingkaran Polimak, Argapura sampai ke kota Jayapura. Sedangkan kenderaan yang dari Jayapura tujuan Polimak dialihkan melalui Argapura.**