( Cenderawasih Pos, 2-10-2004 )
Meski pengembangan tanaman kepala di Kabupaten Biak Numfor cukup menjanjikan, namun sampai saat ini produksi kelapa rakyat yang dibuat oleh petani kelapa di kabupaten Biak tidak berkesinambungan. Belum mampunya petani kelapa untuk memproduksi minyak kelapa secara intensif, menurut Ketua Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) Biak Numfor, Aspenas Karma sangat merugikan petani sendiri.
Sebab dari pantauan APKI sendiri, cukup banyak pengusaha atau koperasi di kabupaten Biak Numfor kata Aspenas yang siap menampung produksi minyak kelapa rakyat. “Beberapa pengusaha dan koperasi yang kami hubungi sudah menyatakan kesiapan mereka untuk menampung produk minyak kelapa rakyat. Tetapi petani kelapa kita belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Sebab produksi mereka tidak intensif dan ini yang sedang kami gumuli saat ini,” kata Aspenas kepada wartawan Jumat kemarin.
Untuk membantu petani kelapa meningkatkan produksinya dan memenuhi permintaan pasar, APKI kabupaten Biak Numfor pada tahun 2004 telah melakukan penanaman jenis kelapa dalam seluas 4 Ha. Pengembangan perkebunan kelapa rakyat tersebut menurut Aspenas mulai dilaksanakan di Kampung Wouna Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor. “ Kita harapkan dengan adanya perkebunan rakyat ini, pasokan bahan baku buah kelapa akan lancar. Sehingga produksi minyak kelapa petani kelapa bisa semakin intensif dan memenuhi permintaan pasar ,“ ujar Aspenas.
Meskipun demikian APKI kata Aspenas Karma sangat berharap Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dalam hal ini Dinas Perkebunan dan instansi teknis lainnya turut membantu petani kelapa dalam mengembangkan usahanya, misalnya dengan mengadakan mesin parut kelapa. “Petani kelapa juga mengalami kesulitan untuk mengolah kelapa mereka. Mereka tidak mempunyai alat yang dapat membantu untuk mengolah kelapa mereka. Mereka tidak mempunyai alat yang dapat membantu mempercepat proses produksi minyak kelapa,” tutrnya. (nat).
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP