( Kompas, Rabu 15 November 2006 )
Gempa berkekuatan besar yang berpusat di dasar laut utara Jepang menimbulkan tsunami, Rabu (15/11) malam. Tapi, rangkaian gelombang tak lebih tinggi dari 40 centimeter dan berangsur-angsur mengecil. Meki demikian, Badan Meteorologi Jepang (JMA) menghimbau penduduk untuk menjauhi bibir pantai dan bertahan di perbukitan sampai beberapa jam ke depan untuk memastikan tidak terjadi gelombang lebih besar. Sebelumnya, sistem peringatan dini tsunami Pasifik memperingatkan potensi terjadinya tsunami setinggi 2 meter akibat gempa tersebut yang akan mencapai pantai-pantai Pulau Hokkaido, Honshu, dan kawasan pantai bagian utara Rusia setelah pukul 21.10 waktu setempat.
Gelombang tertinggi hanya mencapai 40 centimeter tercatat di pelabuhan Nemuro di Hokkaido pada pukul 21.29 waktu setempat. Beberapa menit kemudian, gelombang setinggi 20 centimeter menghantam kota pelabuhan Kushiro dan berangsur-angsur mengecil. Hempasan gelombang juga terjadi di pantai timur Pulau Etorofu (atau disebut Iturup oleh Rusia) dan Kepulauan Kuril, Rusia.
Takechi Hachimine, kepala bagian gempa dan tsunami JMA, mengatakan gempa susulan mungkin memicu tsunami berikutnya tapi sepertinya tidak begitu membahayakan. Gempa berkekuatan 8,1 momen magnitude terjadi pada pukul 18.15 waktu setempat. Pusat gempa berada 176 kilometer sebelah utara Pulau Hokkaido atau 392 kilometer sebelah timur Pulau Etorofu atau disebut Iturup oleh Rusia.
United States Geological Survey (USGS) mencatat gempa tersebut sebagai kategori gempa besar yang merusak. Pacific Early Warning Center milik AS memperkirakan gelombang pasang juga akan merambat dan sampai ke Hawaii sekitar 10 jam setelah terjadi gempa.
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP